Baik bandara internasional Suvarnabhumi dan bandara domestik Don Mueang telah mulai dibuka Rabu kemarin, setelah pengunjuk rasa anti pemerintah yang tergabung dalam Aliansi Rayat untuk Demokrasi (PAD) mendudukinya selama enam hari.
“Sejak bandara ditutup dan sampai sekarang, Thai Airways telah kehilangan 20 miliar baht (Rp 6,7 triliun),” ujar Narongsak Sangapong, Presiden Pelaksana Thai Airways. “Kerugian ini belum termasuk kehilangan wisatawan dalam beberapa waktu ke depan.”
Sementara pejabat dari bank Thailand menyatakan bahwa turunnya kedatangan wisatawan kemungkinan akan mengurangi pendapatan mencapai US$ 3,5 juta.
Saat ini, penerbangan sedang berupaya mengeluarkan 350 ribu penumpang yang terlantar melalui berbagai bandara yang ada di thailand, antara lain; Bandara Angkatan Laut di U-Tapao, sebelah tenggara Bangkok, Bandara Internasional Chiang Mai di Utara dan Phuket di wilayah selatan.
Narongsak menyatakan bahwa Thai Airways telah siap mengirim pulang 30 ribu penumpang dari 50 ribu penumpang yang terlantar.
BANGKOKPOST| AP| AFP| NUR HARYANTO