Indef Sebut Ekonomi Kuartal II 7,07 Persen Semu, Mengapa?

Jumat, 6 Agustus 2021 15:45 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef Andry Satrio menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang melesat hingga 7,07 persen bersifat semu. Musababnya, pertumbuhan ini berpijak pada posisi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang memiliki basis sangat rendah, yakni -5,32 persen.

“Dilihat dari beberapa indikator (selama kuartal II), aktivitas belum cukup normal, protokol kesehatan seperti social distancing masih berjalan, ini yang masih membuat perekonomian kita tumbuh terbatas. Tentu kalau dikatakan ini akhir resesi atau pertumbuhan semu atau ilusi, memang ini pertumbuhan semu,” ujar Andry dalam diskusi daring bersama Indef, Jumat, 6 Agustus 2021.

Andry mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 belum mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum pandemi Covid-19 yang sebesar 5 persen. Dia pun membuat perbandingan pertumbuhan ekonomi per kuartal pada 2018 hingga 2021.

Bila dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 hanya setara dengan 3,87 persen atau di bawah kuartal II 2019 yang sebesar 5,05 persen. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 juga lebih kecil dari pertumbuhan 2018 yang sebesar 5,27 persen.

“Kalau kita bicara mengenai PDB, pasti akan meningkat tajam hingga 7 persen atau lebih dari rata-rata natural growth selama ini. Tapi kurang fair apakah ini sudah kembali normal, tentu yang paling paling memungkinkan adalah bandingkan dengan capaian sebelum dan hasilnya ada penurunan,” ujar Andry.

Advertising
Advertising

Andry juga menyoroti kontribusi pertumbuhan ekonomi dari sisi kinerja sektoralnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sektor transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makanan-minuman mengalami pertumbuhan sangat tajam lebih dari 20 persen pada kuartal II 2021. Pertumbuhan terjadi lantaran adanya relaksasi mobilisasi masyarakat.

Namun, menurut Andry, jika dibandingkan kembali dengan pertumbuhan di kuartal yang sama sebelum pandemi Covid-19, kedua sektor ini masih mengalami kontraksi yang cukup tajam. Andry mencatat sektor transportasi dan pergudangan yang minus 10,97 persen bila dibandingkan dengan 2018 dan 2019.

Sedangkan sektor penyediaan akomodasi serta makanan dan minuman pertumbuhannya negatif 2,58 persen ketimbang 2018-2019. Meski begitu, di sisi lain, Adry melihat ada sektor yang lebih bergeliat di 2021 ketimbang sebelum pandemi.

Sektor-sektor yang mengalami peningkatan adalah jasa keuangan dan administrasi pemerintah. Dibandingkan dengan 2018 dan 2019, sektor jasa keuangan mengalami pertumbuhan 11,9 persen; sedangkan sektor administrasi pemerintahan tumbuh 10,4 persen.

BACA: Masalah APBN Sangat Berat, Rektor Paramadina Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

2 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

10 jam lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

10 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

15 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

19 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

23 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

1 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya