Kemenkeu Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih PPKM Dibandingkan Lockdown

Sabtu, 31 Juli 2021 13:41 WIB

Pemerintah Akan Percepat dan Tambah Penyaluran Bansos Selama PPKM | Foto: dok.Kemenkominfo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan memang ada perdebatan antara PPKM dan lockdown di pemerintah. Dia menjelaskan alasan pemerintah menerapkan PPKM.

"Memang ada perdebatan PPKM dan lockdown. Tapi kan esensinya yang terjadi adalah pembatasan kegiatan ekonomi. Kami musti melakukan pembatasan, pabrik dunia usaha, restoran, warung, musti mengurangi intensitas usahanya," kata Suahasil Nazara dalam diskusi virtual, Sabtu, 31 Juli 2021.

Kemudian, kata dia, pemerintah melihat lagi, bahwa kondisi negara memiliki lapisan masyarakat tidak sama semuanya. Di mana ada kelompok masyarakat yang masih sangat membutuhkan dukungan, miskin, rentan dan ada yang kaya.

Juga ada kelompok di perkotaan dan perdesaan yang memiliki kemampuannya ekonomi berbeda-beda. Bahkan kalau dilihat dari nilai tabungan, masyarakat dengan tabungan di bawah 10 juta sudah mulai makan tabungan. Di sisi lain, ada juga ternyata yang jumlah nilai tabungannya meningkat.

"Dalam konteks yang beragam, kemudian pemerintah menyatakan, kita membantu yang diperlukan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia menuturkan ada 6 juta keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan sekitar, tapi program keluarga harapan diberikan kepada untuk 10 juta keluarga. Artinya, pemerintah tidak hanya membantu kelompok yang ada di garis kemiskinan saja, tapi juga di atas itu.

Program kartu sembako juga untuk 18,8 juta keluarga yang di-cover. Di atas itu diberikan bantuan sosial tunai atau BST untuk 10 juta keluarga di luar kartu sembako.

Kalau masih ada yang belum dapat juga, dana desa boleh dipakai, di mana desa bisa menentukan sendiri siapa yang dianggap memerlukan di desa itu."Di perkotaan kita cover lewat kartu prakerja dan subsidi upah. Jadi layernya itu yang kami siapkan, karena masyarakat kita ga sama semua," kata dia.

Baca Juga: Viral Rombongan Pesepeda di Jalan Layang Non Tol Antasari, Polisi: Belum Boleh!

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

5 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

11 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

12 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

12 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

27 hari lalu

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

Pemerintah telah menyalurkan tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 40,77 triliun per hari Selasa, 9 April 2024. Seperti apa rinciannya?

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

27 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

32 hari lalu

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

Kementerian Keuangan mengumumkan perkembangan pembayaran tunjangan hari raya atau THR untuk aparat sipil negara (ASN) per 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

DJP Ingatkan Wajib Pajak Sampaikan Realisasi PPS, Hari Ini Batas Terakhir

36 hari lalu

DJP Ingatkan Wajib Pajak Sampaikan Realisasi PPS, Hari Ini Batas Terakhir

DJP mengatakan Wajib Pajak orang pribadi yang mengikuti Program Pengungkkapan Sukarela (PPS) wajib menyampaikan realisasi PPS.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan, Ditjen Pajak Buka Layanan di Luar Kantor

36 hari lalu

Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan, Ditjen Pajak Buka Layanan di Luar Kantor

Kantor Pajak akan tetap buka pada hari ini, Ahad, 31 Maret 2024, untuk melayani masyarakat melapor SPT Tahunan.

Baca Selengkapnya

Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri Harus Lapor ke Bea Cukai, Sri Mulyani Buka Suara

42 hari lalu

Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri Harus Lapor ke Bea Cukai, Sri Mulyani Buka Suara

Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara soal aturan barang bawaan ke luar negeri yang ramai dibicarakan oleh warganet belakangan ini.

Baca Selengkapnya