TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat pagi, 30 Juli 2021, dimulai dari Lo Kheng Hong mengemukakan alasan tidak pernah menginvestasikan uangnya di bank untuk jangka panjang hingga Menkomarves Luhut Pandjaitan mengatakan teknik tracing atau pelacakan merupakan kunci mendeteksi virus Covid-19.
Adapula berita tentang Kementerian PUPR menjelaskan perkembangan pembangunan Jalan Perbatasan hingga Trans Papua dan soal Presiden Jokowi menyerahkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahun 2021 secara simbolis kepada sekitar 24 orang pelaku usaha.
Berikut empat berita ekonomi dan bisnis terkini sepanjang Jumat pagi:
1. Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Tak Pernah Taruh Uang di Bank: Miskin Pelan-pelan
Investor kawakan, Lo Kheng Hong, mengemukakan alasan tidak pernah menginvestasikan uangnya di bank untuk jangka panjang. Padahal, dia bekerja di sektor perbankan lebih dari 17 tahun.
Lo menilai investasi di bank bisa membuat uang yang dia miliki tergerus oleh inflasi. “Karena bunga kecil, sedangkan harga-harga naik. Menurut saya orang yang menaruh uang di bank membuat dirinya miskin pelan-pelan karena inflasi terus,” ujar Lo dikutip dari tayangan YouTube Econand, Jumat, 30 Juli 2021.
Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan pada Juni 2021 Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan justru mencatatkan pertumbuhan dua digit sebesar 11,28 persen (yoy).
Alih-alih menanam uang di bank, dia pun memilih untuk berinvestasi di tempat lain. Namun, untuk menentukan investasi, ada berbagai pertimbangan. Lo mengaku tidak memilih obligasi karena imbal hasilnya tak terlalu besar.
Dia juga memutuskan tak membeli emas karena dinilai bukan merupakan investasi yang produktif. Ketimbang obligasi dan emas, Lo pun memilih pasar modal. Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia atau BEI, ucap dia, telah terbukti menawarkan imbal hasil tertinggi di antara bursa utama dunia bagi investor jangka panjang.
Di samping itu, investasi saham memiliki keunggulan ketimbang investasi lainnya. Melalui investasi saham, masyarakat dengan modal kecil bisa turut memiliki perusahaan besar atau multinasional, seperti BCA hingga Astra Internasional.