Luhut Pastikan Biak dan Tual Siap Ekspor Produk Perikanan pada Agustus 2021

Rabu, 14 Juli 2021 09:02 WIB

Warga melintas di salah satu pantai di Biak Utara, Biak, Papua. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan lumbung ikan di Biak, Papua, dan Tual, Maluku, siap mengekspor produk hasil kelautan dan perikanan pada Agustus 2021. Biak serta Tual menempati Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 717 dan 718.

"Nanti bulan Agustus kita sudah siap semua untuk ekspor, kemudian kita nanti bisa jalan, kita target itu bulan Agustus,” ujar Luhut dalam keterangannya pada Selasa malam, 13 Juli 2021.

Luhut menyatakan pemerintah mengakselerasi ekspor produk industri perikanan dan kelautan, terutama yang menjadi bagian dari wilayah fokus Lumbung Ikan Nasional (M-LIN). Percepatan ekspor didukung dengan kesiapan infrastruktur sarana dan prasarana, cold storage, unit pengelola ikan (UPI), pelabuhan, dan bandara.

Di Biak Numfor, Luhut menyebut seluruh infrastruktur pendukung ekspor sudah siap. Bahkan, terdapat investor yang akan menanamkan modalnya.
Di samping itu, pelabuhan dan bandara sudah diatur menjadi titik pengiriman ekspor ke beberapa negara.

Biak juga telah mengantongi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dengan Malaysia dan Singapura. Sedangkan SKP dengan Jepang masih dalam proses komunikasi.

Tak hanya Biak, lumbung ikan di Kota Tual juga telah disiapkan memiliki infrastruktur yang lengkap. Sebagian infrastruktur masih dalam proses pengerjaan. Adapun beberapa sarana, seperti cold storage dan UPI, masih akan terus ditambah, bersamaan dengan pengoperasian kembali beberapa pelabuhan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan WPPNRI 718 itu memiliki delapan pelabuhan yang akan segera beroperasi. "Sedang kita coba kerjakan dan push terus,” kata Trenggono.

WPPNRI 717 dan 718 memiliki jumlah tangkapan ikan yang masih jauh dari target yang dibutuhkan oleh penerimaan negara bukan pajak nasional 2021 sebanyak Rp 1 triliun dan 2024 sebanyak Rp 12 triliun. Untuk mengejar target, pemerintah menyebut perlu ada tambahan armada kapal ikan sebanyak 2.000 unit dengan berukuran lebih dari 150 GT.

"Kita akan pakai armada kapal buatan dalam negeri, tetapi tetap jika kebutuhan tidak tercukupi, kita tetap akan melaksanakan impor ini untuk mencukupi kebutuhan armada kapal perikanan yang ada,” ujar Trenggono.

Baca Juga: Sejarah Biak Papua Jadi Bandara Jauh Sebelum Ditawarkan ke Elon Musk Buat SpaceX

Berita terkait

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

2 menit lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

9 jam lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

9 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

11 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

11 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

20 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

22 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya