Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) berbincang dengan Kepala Puskesmas Jati Ahmad Muhammad (kanan) saat meninjau penanganan COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu, 5 Juni 2021. Menkes memberikan bantuan berupa 30 ventilator, 50 ribu swab antigen dan 50 ribu vaksin serta mengirim sebanyak 38 tenaga kesehatan terdiri perawat dan dokter dari IDI. ANTARA/Yusuf Nugroho
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini pemerintah sudah menyuntikkan 52 juta dosis vaksin Covid-19 ke lebih dari 20 persen total populasi di Indonesia.
"Jadi 37 juta orang sudah disuntik yang pertama. Dan suntikan kita sudah melampaui 1,5 juta suntikan per hari," kata Budi Gunadi saat konferensi pers virtual pemberian bantuan oksigen dari Shopee, Senin, 12 Juli 2021.
Dia berharap jumlah itu bisa terakselerasi sampai akhir tahun.
Adapun Budi menuturkan program vaksinasi di Indonesia menargetkan 181,5 juta orang atau 363 juta dosis, di mana 2 dosis per orang. Di semester pertama Indonesia hanya mendapat 70 juta dosis, sehingga baru bisa menyuntik sebanyak itu 70 juta itu.
Sisanya 290 juta dosis lebih itu, kata dia, akan datang mulai Juli-Desember. Pada Juli, kata dia, Indonesia akan dapat 30 juta dosis vaksin. Dengan begitu, kalau dibagi 30 hari kerja, rata-rata mengharuskan 1 juta dosis per hari.
"Bukan kami mampu 1 juta dosis, tapi karena memang availability dari vaksin hanya 30 juta di Juli," ujarnya.
Sedangkan di Agustus, jumlah dosis vaksin yang didapat akan naik jadi 40 jutaan dan naik terus. Sehingga peak-nya di Oktober sebanyak 85 juta. "Kalau Oktober 85 juta (dosis) di bagi 30 hari, itu bisa suntik 2,5 juta per hari," kata Budi Gunadi.
