Tahapan Pasien Covid-19 Dapat Konsultasi hingga Obat Gratis via Telemedicine

Jumat, 9 Juli 2021 05:22 WIB

Petugas melakukan Rapid Test virus Corona kepada wartawan di Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu, 7 April 2020. Kominfo bekerjasama dengan Halodoc untuk menyelenggarakan rapid test yang digelar bagi para wartawan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan sebelas platform telemedicine menyediakan layanan konsultasi hingga penyediaan obat-obatan gratis bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Kesebelas platform telemedicine itu meliputi Alodokter, GetWell, Good Doctor, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok.

Vice President Government Relation and Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto menyatakan layanan gratis tersebut hanya bisa didapatkan setelah pasien Covid-19 mendapatkan pesan WhatsApp dari Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan akan mengirimkan kode voucer yang dapat digunakan untuk satu kali konsultasi.

Pasien pun bisa memilih platform yang akan mereka gunakan. “Di Halodoc, jika pasien dinyatakan sesuai kriteria untuk melakukan isoman, mitra dokter akan memberikan resep digital yang dapat digunakan oleh pasien untuk menebus obat secara cuma-cuma,” tuturnya saat dihubungi pada Kamis, 8 Juli 2021.

Layanan telemedicine gratis tersebut untuk sementara baru berlaku di DKI Jakarta. Berikut ini langkah-langkah untuk mengakses layanan telemedicine melalui platform daring.

  • Pasien harus melakukan tes swab PCR atau antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan. Jika positif Covid-19, laboratorium melaporkan hasilnya ke database Kementerian Kesehatan (NAR). Selanjutnya, pasien akan menerima Whatsapp dari Kemenkes dengan akun bercentang hijau secara otomatis.
    <!--more-->
  • Pasien bisa mulai melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari sebelas platform layanan telemedicine secara gratis. Caranya adalah mengeklik link yang terdapat dalam pesan WA dari Kemenkes. Pasien harus memasukkan kode voucer di aplikasi yang dipilih.

  • Setelah melakukan konsultasi secara daring, dokter akan memberikan resep digital sesuai dengan kondisi pasien. Jika pasien masuk kategori yang dapat melakukan isolasi mandiri, obat akan dikirimkan secara gratis.

  • Untuk menebus resep obat gratis dari Kementerian Kesehatan, pasien harus mengirim pesan WhatsApp ke salah satu gerai apotek Kimia Farma. Berikut ini nomor telepon apotek berdasarkan areanya.

Jakarta Timur wa.me/628112223049

Jakarta Utara wa.me/628112221832

Jakarta Pusat wa.me/6287877241590

Jakarta Selatan wa.me/62895324874355

Advertising
Advertising

Jakarta Barat wa.me/6287877241405

  • Pasien wajib mengirimkan resep digital (PDF atau screen capture) yang dikeluarkan dari platform telemedicine, KTP, dan alamat pengiriman ke nomor WhatsApp Kimia Farma yang dituju. Obat atau vitamin akan ditanggung oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan ketentuan.

  • Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan jasa pengiriman untuk mengambil obat dan/atau vitamin dari apotek Kimia Farma dan mengirimkannya ke alamat pasien. Hanya pasien dengan nomor terdaftar di database Kemenkes (NAR) dan memiliki kasus aktif yang berhak mendapatkan obat dan vitamin.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca: Layanan Telemedicine Pasien Covid-19 Sudah Dimulai

Berita terkait

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Beredar Melalui Video

32 menit lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Beredar Melalui Video

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

15 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

15 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

15 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

17 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

18 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

23 hari lalu

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya