Pemilik Kebab Baba Rafi Bagikan Seluk-beluk Memulai Bisnis Waralaba

Reporter

Tempo.co

Selasa, 6 Juli 2021 14:40 WIB

Presiden Jokowi dan cucunya, Jan Ethes memilih menu di salah satu kedai kebab saat mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu malam, 28 Desember 2019. Foto: BPMI Setpres/Kris

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis waralaba dinilai sebagai salah satu konsep bisnis yang menjanjikan di era sekarang ini. Owner Kebab Turki Baba Rafi yang juga sekaligus pemilik Zuzu Beauty Care, Nilamsari berbagi pengalaman soal seluk-beluk bisnis waralaba serta sejumlah kiat dalam merintis usaha waralaba masa kini.

Seluk-beluk serta kiat bisnis waralaba tersebut Nilamsari bagikan saat mengisi program Kuliah Tamu Bisnis Waralaba bertema “Bisnis Waralaba Masa Kini” yang ditaja Program Vokasi Universitas Katolik Parahyangan atau Unpar, pada Rabu, 30 Juni 2021 lalu. Kuliah umum ini merupakan inisiasi Program Studi DIII Manajemen Perusahaan Unpar yang dimoderatori oleh Dosen mata kuliah Bisnis Waralaba, Lilian Danil, SE,.MM.

Dilansir dari laman unpar.ac.id, wanita yang telah menggeluti bisnis waralaba selama 17 tahun ini mengatakan, bisnis waralaba bukan hanya sekedar tentang bagi hasil keuntungan. Menurut Nilamsari, bisnis waralaba atau disebut juga dengan bisnis kemitraan ini harus fokus dengan sistem dan standarisasi yang harus diterapkan kepada setiap mitra bisnis.

“Juga sistem survei lokasi, sistem pelayanan, sistem pelaporan, dan lain sebagainya. Itulah memulai growing with franchise atau biasa kita sebut bisnis waralaba,” tuturnya.

Nilamsari juga menjelaskan bahwa bisnis franchise atau waralaba bukan tentang menjual barang, tetapi menjual pengetahuan. “Berbisnis franchise itu paling penting adalah paham bahwa bisnis ini ‘selling knowledge’. Kita bukan menjual barang, tetapi (menjual) intellectual property, sistem, dan menjual inovasi-inovasi yang selalu kita jalankan di perusahaan,” ujarnya, dilansir Tempo dari laman Unpar pada Selasa, 6 Juli 2021.

Advertising
Advertising

Sebelum menjalankan bisnis waralaba, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya Surat Tanda Pendaftaran Waralaba atau STPW. Pemilik Kebab Turki Baba Rafi yang telah memiliki cabang sebanyak 1.500 outlet yang tersebar di 10 negara ini menyebutkan ada lima syarat yang kudu disiapkan, untuk mendapatkan STPW.

Kelima syarat tersebut yaitu; pertama, sudah beroperasi selama tiga tahun lebih. Kedua, sudah mendaftarkan hak kekayaan intelektual atau HAKI. Ketiga, perusahaan berbentuk CV, PT, atau legal usaha lainnya. Keempat, terbukti untuk. Kelima, minimal memiliki lima outlet yang telah beroperasi.

Memulai bisnis waralaba juga harus menyiapkan tim manajemen, sebab menurut Nilamsari tidak ada yang namanya superhero dalam bisnis tersebut, sebab waralaba lebih mengedepankan kerja tim atau super tim. Selain itu, ada enam hal yang perlu disiapkan untuk menjadi pebisnis waralaba, yaitu prospektus, analisa keuangan, tim manajemen, perjanjian, production yang stabil, dan tim marketing online dan offline.

Berikut kiat berbisnis waralaba yang dibagikan Nilamsari dalam program Kuliah Tamu Bisnis Waralaba bertema “Bisnis Waralaba Masa Kini” yang ditaja Program Vokasi Unpar tersebut, di antaranya rajin mengikuti pameran franchise, memanfaatkan fitur iklan di Instagram atau Instagram Ads, promosi berbayar di media sosial, acknowledgement dari lomba-lomba atau institusi dan Google Ads Landing Page.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Mau Mencoba Bisnis Waralaba, Perhatikan Dulu Hal Berikut

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

5 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

6 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi

6 hari lalu

FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi

FLEI Expo menjadi tempat yang tepat bagi ribuan entrepreneur dan pemimpin bisnis untuk mengeksplorasi peluang bisnis terbaik.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

19 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

26 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

26 hari lalu

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Seruan Boikot, McDonald's Umumkan Akuisisi Waralaba di Israel

32 hari lalu

Di Tengah Seruan Boikot, McDonald's Umumkan Akuisisi Waralaba di Israel

McDonald's menjadi sasaran seruan boikot setelah restoran waralaba di Israel tersebut menawarkan ribuan makanan gratis kepada tentara Israel.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

36 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya