Kejar Target, Sri Mulyani: Jokowi Minta Vaksinasi Dilakukan Pagi Siang Malam
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 5 Juli 2021 13:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kecepatan imunitas masyarakat melalui percepatan vaksinasi Covid-19 serta pelaksanaan protokol kesehatan menjadi syarat penting untuk mengendalikan Covid-19 dan mempertahankan ekonomi nasional.
Karena itu, ia mengatakan akselerasi vaksin menjadi syarat penting. Pemerintah pun, kata dia, membidik vakinasi hingga 2 juta suntikan per hari. Bahkan, untuk mencapai target kelar sebelum akhir tahun, vaksinasi perlu dilakukan hingga 3 juta suntikan per hari pada Oktober dan November mendatang.
"Ini sebuah target yang luar biasa tinggi dan Bapak Presiden (Jokowi) menyampaikan bahwa kerja bersama kerja sama seluruh pihak harus dilakukan untuk meningkatkan target vaksinasi dan diminta vaksinasi bisa dijalankan bahkan pagi siang malam hari," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin, 5 Juli 2021.
Untuk mencapai target itu, ia mengatakan pemerintah akan menggunakan seluruh sumber daya, mulai dari kementerian dan lembaga, TNI, Polri, BKKBN, hingga seluruh dinas di pemerintah daerah.
"Ini yang akan menjadi syarat penting bisa menjaga ketahanan masyarakat dari Covid. Di sisi lain pemulihan ekonomi bisa dijaga atau dipertahankan momentumnya," kata dia.
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Semester I 2021 berada di kisaran 3,1-3,3 persen. Pasalnya, ia melihat pada periode tersebut perekonomian sudah menunjukkan pemulihan yang cukup baik.
<!--more-->
"Untuk Semester I kita sudah melihat perekonomian menunjukkan pemulihan cukup baik. namun, Q1 yaitu masih minus 0,75 akan terakselerasi di Q2. Sehingga keseluruhan semester I itu pertumbuhannya adalah 3,1-3,3 persen," ujar dia.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan perekonomian pada semester 2 2021 akan sangat bergantung kepada kondisi pandemi Covid-19, khususnya berapa lama pengetatan harus dilakukan.
Musababnya, saat ini tengah terjadi kenaikan kasus di Indonesia akibat menyebarnya Covid-19 varian delta yang menyebabkan pemerintah menerapkan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021.
"Kalau terjadi skenario cukup moderat, yaitu Juli sudah bisa dikendalikan dan Agustus sudah ada aktivitas normal atau terjadi restriksi dikurangi, ekonomi masih akan bisa tumbuh pada kondisi pertumbuhan di atas 4 persen bahkan mendekati 5 persen di Q3," tutur Sri Mulyani.
Namun, apabila restriksinya cukup panjang karena angka penularan Covid-19 sangat tinggi, kata Sri Mulyani, maka pertumbuhan ekonomi di kuartal III bisa turun di sekitar 4 persen. Hal ini lah yang menurut dia harus diwaspadai salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Skenario Pertumbuhan Ekonomi Semester II Akibat PPKM Darurat Menurut Sri Mulyani