Sandiaga Tetap Promosikan Pariwisata di Tengah Lonjakan Covid-19, Apa Alasannya?

Selasa, 29 Juni 2021 11:26 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno melihat kerajinan ketika mengunjungi pameran UKM usai membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 di Taman Budaya Bali, Denpasar, Bali, Sabtu, 12 Juni 2021. Gelaran seni budaya tahunan ini menghadirkan berbagai kesenian dari seluruh kabupaten di Bali, nusantara dan luar negeri selama sebulan. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan tetap mempromosikan destinasi wisata di tengah melonjaknya kasus Covid-19. Upaya promosi itu dilakukan dalam berbagai bentuk sambil mempersiapkan pemulihan sektor pariwisata dan turunannya.

“Kenapa? Karena masa pandemi ini merupakan kesempatan bagi kita semua mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air,” ujar Sandiaga dalam jawaban tertulisnya yang dikutip pada Selasa, 29 Juni 2021.

Kementerian menilai pandemi memberikan waktu bagi dunia pariwisata untuk membenahi sumber daya manusia hingga infrastruktur penunjangnya. Program promosi pariwisata pun saat ini tidak hanya menyasar pada destinasi yang sebelumnya sudah siap dipasarkan.

Seiring dengan perubahan tren berwisata pelancong setelah pandemi Covid-19, promosi pariwisata dilakukan untuk mendongkrak destinasi berbasis alam dan desa wisata. Ia melanjutkan, promosi akan terus kita laksanakan dengan tujuan agar Indonesia selalu diingat oleh turis mancanegara dan menjadi pilihan utama.

“Terutama wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Indonesia setelah perbatasan kembali dibuka pascapandemi,” tutur Sandiaga.

Advertising
Advertising

Kegiatan promosi wisata sempat dihentikan pada awal virus corona masuk ke Indonesia. Namun belakangan kegiatan promosi mulai kembali dijalankan.

Baru-baru ini, Sandiaga membuka Trail Of Civilizations Candi Borobudur yang merupakan kegiatan untuk mempromosikan Candi Borobudur. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama negara-negara anggota ASEAN yang mempunyai jejak warisan peradaban Buddha.

Trail of civilitations memungkinkan wisatawan mengadopsi beragam kegiatan yang diadopsi dari masa lampau seperti yang dipahat di Candi Borobudur. Kegiatan-kegiatan itu meliputi bercocok tanam, kunjungan ke sentra produksi gerabah, hingga refleksi dan yoga. Menurut Sandiaga, Borobudur akan menjadi destinasi yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19, Sandiaga Tunda Sementara Work From Bali Kemenparekraf

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

3 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya