Cita-cita Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bakal Sulit Tercapai

Jumat, 25 Juni 2021 06:16 WIB

Petugas medis memindahkan pasien Covid-19 ke ruang rawat inap di RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu, 23 Juni 2021. Angka kasus Covid-19 yang meningkat ini membuat sejumlah rumah sakit kewalahan dan kehabisan tempat perawatan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, memperkirakan cita-cita pemerintah mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen di kuartal II sulit tercapai. Bhima memperkirakan momentum Lebaran dan Idul Fitri tidak akan mampu menyokong pelemahan perekonomian akibat meledaknya kasus Covid-19.

“Memang kemarin ada Lebaran dan pembayaran THR secara penuh. Tapi optimisme konsumen sebenarnya semu. Pasca-naiknya kasus Covid-19, konsumen mulai bersiap untuk mengantisipasi dengan berhemat belanja dan menunda melakukan aktivitas konsumsi diluar rumah,” ujar Bhima saat dihubungi pada Kamis, 24 Juni 2021.

Bhima menjelaskan kenaikan kasus positif virus corona, terutama di Indonesia, akan mempengaruhi kegiatan perekonomian. Masyarakat akan kembali melihat risiko peningkatan okupansi rumah sakit dan bertambahnya angka kematian.

Memori masyarakat, tutur Bhima, akan terlempar pada Maret 2020 lalu saat efek masuknya kasus Covid-19 pertama kali di Indonesia berujung pada pengetatan pembatasan sosial. Kondisi ini berimbas pada pelemahan ekonomi yang terus-menerus diperkirakan terjadi sampai kuartal III 2021. Bhima memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini berkisar 0,5-1 persen.

Kendati penuh tekanan, Bhima mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV tergantung pada efektivitas pemberlakuan kebijakan pembatasan masyarakat skala mikro dilakukan. “Kalau kasus masih naik dan pembatasan tidak efektif menurunkan kasus harian, kuartal III berisiko mengalami pelemahan konsumsi dan komponen investasi,” katanya.

Advertising
Advertising

Adapun kinerja sektor investasi dan konsumsi disebut-sebut lebih sensitif terhadap pandemi. Bhima mencontohkan investasi di bidang penambahan kapasitas pabrik. Dengan pembatasan mobilitas masyarakat, ia menyebut penyelesaian proyek investasi akan terhambat.

Di tengah tekanan krisis pandemi pun, Bhima memperkirakan sektor-sektor yang mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada 2020 masih akan terpuruk. Dua di antaranya adalah sektor pariwisata dan transportasi yang disinyalir masih akan terkontraksi pada paruh kedua 2021.

Baca: Terkini Bisnis: Warisan Utang Jokowi 10 Ribu T hingga PKPU Sritex Diperpanjang

Berita terkait

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

19 jam lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

21 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

21 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

22 jam lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

23 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

23 jam lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya