Jokowi Tak Pilih Lockdown, Kurs Rupiah Menguat di 14.402,5 per Dolar AS

Selasa, 22 Juni 2021 18:55 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak memilih lockdown tapi malah memperketat PPKM Mikro direspons positif oleh pelaku pasar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada sore hari ini ditutup menguat di level Rp 14.402,5 per dolar AS.

Data Bloomberg memperlihatkan kurs rupiah di pasar spot itu menguat 25 poin atau 0,17 persen. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,17 persen ke level 92,052.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah hari ini di antaranya karena respons positif pasar terhadap keputusan pemerintah tak menerapkan lockdown di tengah lonjakan kasus positif virus corona dalam beberapa hari terakhir.

"Jokowi lebih memilih untuk memperkuat kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro membuat rupiah menguat," kata Ibrahim, Selasa, 22 Juni 2021.

Advertising
Advertising

Pasalnya, pasar menilai penerapan lockdown penuh membuat pemerintah harus menghitung ulang estimasi biaya yang dibutuhkan. Sebagai contoh, lockdown Jakarta minimal membutuhkan biaya Rp 550 miliar per hari.

Besaran biaya itu untuk mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat Ibu Kota jika lockdown diberlakukan. Bila lockdown diterapkan selama sebulan penuh, maka pemerintah harus menyiapkan anggaran sebesar Rp 16,5 triliun.

<!--more-->

Sementara pemerintah menerapkan pengetatan PPKM Mikro dengan mencakup beberapa poin, mulai dari mewajibkan para pekerja bekerja dari rumah sebanyak 75 persen untuk zona merah dan 50 persen untuk di luar zona merah.

Sementara restoran, kafe, pedagang kaki lima, lapak di pasar dan pusat perbelanjaan dibatasi kapasitas pengunjungnya sebesar 25 persen dengan jam operasional hanya sampai pukul 20.00.

Adapun faktor lain yang turut memperkuat nilai tukar rupiah karena perhatian investor tertuju pada pasar tenaga kerja AS, yang kinerjanya kemungkinan akan mempengaruhi langkah The Fed selanjutnya. Mereka juga menunggu kesaksian Powell sebelum sidang subkomite DPR di kemudian hari.

Meski begitu, Powell mencatat perbaikan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan dan peningkatan inflasi baru-baru ini dalam sambutan tertulisnya sebelum kesaksiannya. Selain itu, pasar juga menunggu pembukaan kembali ekonomi Inggris pada 19 Juli serta keputusan kebijakan Bank of England, yang akan diumumkan pada hari Kamis.

Lebih jauh Ibrahim memperkirakan rupiah bisa kembali melemah pada perdagangan Rabu esok, 23 Juni 2021. Dalam hitungannya, rupiah bakal dibuka berfluktuatif dan ditutup pada rentang Rp 14.380 - 14.430 per dolar AS.

BISNIS

Baca: Rupiah Melemah Jadi 14.428 per Dolar AS, Tertekan Tingginya Kasus Covid-19 RI

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

2 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

4 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya