Hingga Mei 2021, Bank Indonesia Sumsel Musnahkan Uang Tak Layak Edar Rp 1,6 T

Minggu, 20 Juni 2021 23:43 WIB

Petugas Bank Indonesia menunjukkan uang Rupiah tidak layak edar pecahan Rp 100 ribu emisi 1999 yang ditukarkan oleh masyarakat di loket Gedung C Bank Indonesia, Jakarta, 26 Juli 2017. Bank Indonesia telah menerima dan memusnahkan sekitar Rp113,45 miliar uang Rupiah tidak layak edar berbagai pecahan dari masyarakat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia berharap perbankan langsung melapor jika menemukan uang tidak layak edar. Uang tidak layak edar tersebut mencakup uang lusuh atau uang cacat, uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran dan uang rusak.

Sejak Januari – Mei 2021, Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan memusnahkan uang tak layak edar Rp1,6 triliun . Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan (BI Sumsel) Hari Widodo mengatakan pemusnahan ini bertujuan untuk menerapkan uang dalam kondisi yang layak edar (clean money policy) bagi masyarakat.

“Uang yang diterima Bank Indonesia harus melalui penyortiran dahulu. Sistem kami sudah otomatis menyeleksi mana uang yang layak edar dan tidak. Jika memang tidak layak edar langsung dimusnahkan,” katanya, Sabtu 19 Juni 2021.

Hari mengatakan bank sentral berpedoman pada soil level (tingkat kelusuhan) untuk menilai apakah uang tersebut layak edar atau tidak. Tingkatan tersebut disusun mulai dari level 1 hingga level 14.

“Level 8 sampai level 14 merupakan tingkatan yang layak edar, namun jika di bawah level 8 artinya berada di tingkat yang kami toleransi. Uang tersebutlah yang kami musnahkan,” katanya. Dia mengemukakan uang lusuh merupakan hasil setoran perbankan yang bersumber dari transaksi masyarakat. “Selain dimusnahkan, uang lusuh bisa kami racik dan kemudian kami ganti dengan uang baru."

Advertising
Advertising

Hari menjelaskan penemuan uang tidak layak edar tersebut menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang tidak merawat rupiah dalam kondisi baik. Oleh karena itu, bank sentral tak henti untuk memberikan edukasi kepada berbagai kalangan terkait gerakan cinta rupiah.

<!--more-->

Sebagai informasi, pada tahun 2020 jumlah uang rupiah yang ditarik melalui Kantor Perwakilan Sumsel oleh perbankan di provinsi itu senilai Rp18 triliun. Sedangkan jumlah uang yang disetorkan ke BI oleh perbankan pada tahun 2020 sebanyak Rp 11,7 triliun.

Hari menuturkan sesuai amanat Undang Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia merupakan lembaga yang berwenang untuk mengelola uang rupiah. “Pengelolaan tersebut, mencakup perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan,” ujarnya.

BACA: Bank Indonesia Perkirakan Terjadi Deflasi 0,11 Persen pada Juni 2021

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

15 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

17 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

21 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

23 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya