BI Pertahankan Bunga Acuan 3,5 Persen, Kurs Rupiah Jeblok ke 14.355 per USD

Kamis, 17 Juni 2021 17:08 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga 7-Day Reserve Repo Rate di level 3,5 persen tak mampu mengangkat nilai tukar rupiah. Bloomberg mencatat, pada Kamis sore ini, 17 Juni 2021, kurs rupiah melemah 0,83 persen menjadi Rp 14.355 per dolar AS. Artinya, sejak awal tahun ini, rupiah sudah terdepresiasi 2,17 persen.

Pelemahan nilai tukar juga terjadi pada mayoritas mata uang di kawasan Asia Pasifik. Won Korea Selatan, misalnya, melemah 1,2 persen, peso Filipina melemah 0,64 persen, dan rupee India melemah 0,65 persen. Hanya yen Jepang yang menguat terhadap dolar AS sebesar 0,13 persen.

Adapun dolar AS menguat 0,5 persen menjadi 91.590. Penguatan kurs dolar AS sudah terjadi selama lima hari berturut-turut.

Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya menyadari risiko inflasi dan akan memulai diskusi mengenai penyesuaian pembelian obligasi.

Pembuat kebijakan di bank sentral tersebut telah memberi sinyal bakal mengerek suku bunga dua kali hingga akhir 2023, atau lebih cepat dari perkiraan.

Advertising
Advertising

Hal tersebut yang kemudian menandai pembalikan arah komunikasi The Fed kepada pelaku pasar global, yang selama ini sangat dovish. “Kami melihat orang tampaknya kurang nyaman dengan asumsi The Fed ternyata tidak sesabar yang diinginkan,” kata Co-head of Global Economics Natwest Markets Michelle Girard, Kamis, 17 Juni 2021.

Meskipun Powell tidak menyebut secara eksplisit peluang kenaikan suku bunga, namun investor tampaknya mengartikan komentar bos The Fed itu sebagai persiapan untuk mode hawkish yang berujung pada pengetatan (tapering).

Adapun di dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia selama dua hari terakhir memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level rendah sebesar 3,5 persen. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap di 2,75 persen dan 4,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga. "Dan memperkuat upaya pemulihan ekonomi," katanya dalam konferensi pers.

BISNIS

Baca: BI Tegas Melarang Kripto Digunakan sebagai Alat Pembayaran

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

32 menit lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya