Blak-blakan Pengusaha Truk Ungkap Penyebab Pungli di Tanjung Priok

Reporter

Bisnis.com

Senin, 14 Juni 2021 13:41 WIB

Truk bermuatan peti kemas melintas di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 11 Juni 2021. Petugas kepolisian merespon keluhan supir kontainer di hadapan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan di Pelabuhan Tanjung Priok. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyampaikan persoalan kemacetan di jalan hingga kapasitas depo kontainer menjadi akar penyebab merebaknya aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan awal mula terjadinya aksi baik premanisme dan pungli adalah persoalan kemacetan.

Menurut dia, saat jalan raya dan akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok saja sudah macet dan kendaraan truk tak bisa bergerak, segerombolan orang datang menghampiri dan memeras pengemudi. Pemerasan dilakukan dengan mengambil barang berharga hingga meminta uang kepada pengemudi.

"Truk ini membawa muatan logistik ekspor- impor. Jadi akar permasalahannya kami lihat juga karena macet. Kemudian kedua, ada depo yang menerima order tidak sesuai kemampuannya sehingga truk kembali antre menuju depo," katanya, Senin, 14 Juni 2021.

Hal-hal tersebut, ujarnya, sangat merugikan akibat pengemudi yang lama antre menunggu. Alhasil persoalan yang timbul tak hanya soal pungli tetapi juga masalah sosial seperti premanisme.

Terkait isu tersebut, pihaknya juga sudah lama membicarakan dengan Kapolres setempat. Sejauh ini memang setelah ada perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), pihak kepolisian merespon terkait isu pungli dan menangkap pelakunya kedepannya.|

Gemilang pun berpendapat untuk menyelesaikan persoalan ini secara jangka panjang adalah mengatasi kemacetan yang terjadi menuju Tanjung Priok dan membina pelaku yang telah ditangkap. "Nggak akan berhenti memang jadi ya harus bagaimana mengatasi kemacetan dan memperlakukan pelaku setelah ditangkap. Ini yang perlu dilkaukan," katanya.

Advertising
Advertising

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo agar segera menindak tegas oknum pelaku pungutan liar dan tindak premanisme di depo-depo kontainer. “Pak Kapolri ini saya di Tanjung Priok (mendengar) banyak keluhan dari driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, NPCT1, kemudian di depo Dwipa. Yang kedua kalau macet, driver-driver ini dipalak preman-preman. Bisa diselesaikan? Itu saja pak Kapolri,” ujar Jokowi melalui sambungan telepon dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 10 Juni 2021.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

2 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

2 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

5 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

5 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

6 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

6 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

7 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

8 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

9 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya