Bumi Resources Akan Genjot Penjualan Batu Bara ke Cina, Ini Sebabnya

Sabtu, 12 Juni 2021 13:14 WIB

Pengunjung tengah memperhatikan pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 4 Desember 2014. Berdasarkan data RTI pukul 10.16 WIB, saham PT Bumi Resources Tbk turun 4,94 persen menjadi Rp 77 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.614 kali dengan volume perdagangan saham 1.190.528. Nilai transaksi harian sahamnya mencapai Rp 9,3 miliar. Harga saham BUMI sempat berada di level tertinggi Rp 82 dan terendah Rp 75 per saham. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk., akan menggenjot penjualan batu bara ke Cina seiring dengan peningkatan permintaan dari Negeri Tirai Bambu itu.

Direktur sekaligus Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan langkah tersebut diambil merespons permintaan Cina yang saat ini tengah naik cukup kuat. Hal ini menjadi momentum bagi perseroan untuk mendorong penjualan ke pasar itu.

“Kami mengejar bisnis dari pasar tradisional kami, Cina penting bagi kami dan kami akan berusaha memaksimalkan produksi sejauh yang kami bisa,” ujar Srivastava, Jumat, 11 Juni 2021.

Emiten batu bara yang merupakan bagian dari grup Bakrie dengan kode saham BUMI itu mematok volume produksi pada tahun ini sebesar 85-90 juta ton. Angka ini lebih tinggi daripada estimasi realisasi produksi 2020 sebesar 82 juta ton.

Volume produksi BUMI tahun ini juga merupakan volume tertinggi perseroan. Di sisi lain, upaya memaksimalkan penjualan ke Cina itu sejalan dengan tren kenaikan harga batu bara global sehingga semakin mendorong potensi perseroan mencetak pertumbuhan kinerja.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis lalu, 10 Juni 2021, harga batu bara Newcastle kontrak teraktif di bursa ICE naik 1,85 persen ke level US$ 126 per ton, level tertinggi batu bara sejak 2011. Sepanjang tahun berjalan 2021, harga batu bara global naik 54,74 persen.

<!--more-->

Lebih jauh, Srivastava menyatakan keyakinannya bahwa harga batu bara di masa mendatang akan tetap pada level yang jauh melebihi US$ 100 untuk sisa tahun ini.

Bumi Resources sebelumnya dilaporkan membukukan kerugian pada kinerja 2020 akibat pandemi Covid-19. Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun lalu mencapai US$ 338,02 juta, berbanding terbalik dari perolehan tahun sebelumnya yang berhasill mencetak laba sebesar US$ 6,33 juta.

Bahkan perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar US$ 322,44 juta atau setara Rp 4,64 triliun dibandingkan dengan rugi sebelum pajak penghasilan pada 2019 sebesar US$ 19,01 juta.

Lebih lanjut, pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu juga turun 28,95 persen menjadi US$ 790,44 miliar dengan beban pokok pendapatan sebesar US$ 698,52 miliar. Padahal di tahun 2019 dibandingkan dengan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar US$ 1,112,56 miliar dengan beban pokok pendapatan sebesar US$ 1,007,48 miliar.

Sementara itu, jika berdasarkan laporan perseroan sebelum penerapan PSAK 66, BUMI mencatatkan rugi bersih pada 2020 sebesar US$ 338,02 juta, berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan laba bersih sebesar US$ 6,84 juta.

Sedangkan sebelum penerapan PSAK, Bumi Resources mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 20,91 persen menjadi US$ 3,68 miliar dari tahun sebelumnya yang mencetak pendapatan US$4,65 miliar.

BISNIS

Baca: Emiten Tambang Grup Bakrie Tanggapi Rumor Masuknya Grup Salim

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

5 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

8 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya