Harga Sahamnya Melejit 850 Persen, Begini Penjelasan Multipolar ke BEI

Sabtu, 12 Juni 2021 07:30 WIB

PT Multipolar Tbk. dok.Multipolar

TEMPO.CO, Jakarta - PT Multipolar Tbk. akhirnya menjelaskan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) soal sejumlah penyebab meroketnya harga saham perusahaan berkode MLPL itu hingga lebih dari 850 persen sejak awal tahun hingga saat ini.

Dalam surat yang menanggapi permintaan penjelasan dari otoritas bursa itu, Sekretaris Perusahaan Multipolar, Natalie Lie, menjelaskan alasan di balik kenaikan harga saham perseroan yang dinilai tidak wajar hingga akhirnya terkena suspensi. Dalam penjelasannya disebutkan prospek peningkatan kinerja dan kenaikan harga saham di anak-anak usaha menjadi beberapa pendorong kenaikan harga saham perseroan.

“Meningkatnya kinerja dan harga saham di beberapa anak usaha perseroan juga sekiranya menyebabkan peningkatan nilai saham perseroan di bursa,” tulis manajemen Multipolar, dalam surat yang dikirim pada Jumat, 11 Juni 2021.

Multipolar menjelaskan prospek pemulihan kinerja anak-anak usaha perseroan yang bergerak di sektor ritel tak terlepas dari dampak positif program vaksinasi nasional. Hal ini yang kemudian, menurut Multipolar, membuat para investor mulai melirik pada saham-saham dalam kategori perdagangan termasuk saham-saham entitas asosiasi perseroan.

Tak hanya itu, Multipolar menyebutkan ada kemungkinan harga saham MLPL melonjak karena apresiasi investor setelah perseroan memaparkan strategi bisnis untuk tahun ini.

Advertising
Advertising

Setidaknya ada empat fokus Multipolar pada tahun 2021.

Pertama, melanjutkan peran di portofolio bisnis, membangun tim yang kuat, dan bekerja sama dengan portofolio bisnis untuk memberikan nilai tambah serta mencari strategi-strategi yang jitu.

Kedua, melanjutkan inisiasi atas divestasi beberapa portofolio bisnis, seperti divestasi PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. yang sudah dijalankan.

<!--more-->

Lalu ketiga, selama 3 sampai 5 tahun ke depan perseroan akan mentransformasi portofolio bisnisnya menjadi yang bersifat future oriented di bidang teknologi dan digital.

Keempat, meningkatkan komunikasi dan keterbukaan dengan pasar modal / investor.

Saham dengan kode MLPL ini sudah dihentikan perdagangannya untuk sementara atau suspensi sejak 8 Juni 2021 di pasar reguler dan pasar tunai. Sebelum disuspensi untuk kedua kalinya ini, saham MLPL sudah terbang 850,70 persen menjadi Rp 675 sejak awal tahun.

Adapun kapitalisasi pasar dari saham tersebut tercatat Rp 9,88 triliun. Terbaru, emiten Grup Lippo ini menyatakan menyiapkan dana maksimal Rp 425 miliar untuk pembelian saham kembali (buyback).

Jumlah saham yang bakal dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan atau maksimal 1.463.963.247 lembar. Multipolar menyebutkan harga maksimal buyback adalah Rp 720 per saham.

Buyback rencananya mulai dilakukan per 21 Juli 2021 hingga 20 Januari 2023. Agenda ini bakal dilaksanakan seusai mendapat persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Juli 2021 mendatang.

Multipolar, juga memastikan tidak memiliki fakta atau informasi material serta kejadian penting yang dapat berpengaruh signifikan terhadap Perseroan yang dipandang dapat mempengaruhi fluktuasi perdagangan saham MLPL yang belum diungkapkan kepada publik.

BISNIS

Baca: Perusahaan Milik Keluarga Riady Ini Jual Saham Multipolar Rp 292,5 Miliar

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

43 menit lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

9 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya