Bangun Sistem Kabel Laut Papua Utara, Telkom: Untuk Menjamin Keandalan Jaringan

Jumat, 11 Juni 2021 23:00 WIB

Logo Telkom Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membangun sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) baru di Papua Utara agar memperluas tingkat ketersediaan layanan Telkom di Papua.

VP Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan pembangunan SKKL di Papua Utara sudah dianggarkan Telkom sebagai wujud pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan dan secara kontinyu di seluruh Indonesia.

Telkom belum dapat menyampaikan ke publik terkait dengan besaran belanja modal yang digelontorkan untuk menggelar kabel laut sepanjang 1.141 kilometer tersebut. Adapun mengenai tarif ke masyarakat, kata Pujo, akan berlaku tarif telekomunikasi yang sama dengan pelanggan di seluruh Indonesia.

“Termasuk untuk tarif sewa konektivitas yang tentunya menyesuaikan jenis layanan Telkom yang digunakan berdasarkan Service Level Guarantee (SLG) dengan jaringan cadangan (redudancy) untuk tingkat ketersediaan yang tinggi,” kata Pujo kepada Bisnis, Jumat 11 Juni 2021.

Sebagai informasi, Telkom tengah membangun SKKL baru di ruas Papua Utara. SKKL baru itu rencananya akan menjadi jaringan cadangan bagi SKKL Telkom di sana. SKKL baru tersebut memiliki panjang 1.141 kilometer, yang terbentang dari Jayapura–Sarmi–Waisai. Pembangunannya telah dilakukan sejak 2020, dan diharapkan selesai pada Maret 2022.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Pujo mengatakan Jalur SKKL yang baru diharapkan lebih aman karena lokasinya cukup jauh atau sekitar 100 kilometer dari jalur yang ada saat ini, sehingga tentu memiliki profil geologi yang berbeda.

Menurut dia, penyediaan konektivitas di Kawasan Timur Indonesia, terutama Papua merupakan upaya Telkom dalam mendukung pemerataan akses internet di seluruh Indonesia hingga kawasan terluar, tertinggal dan terdepan.

“Telkom memastikan SKKL yang dibangun telah mengantisipasi besar kebutuhan trafik dan menjamin tingkat keandalan jaringan yang sesuai dengan harapan pelanggan,” kata dia.

BACA: Kompensasi Dampak Kabel Laut Putus, Telkom Bebaskan Tagihan Bulan Mei

Berita terkait

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

16 menit lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

39 menit lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

17 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

2 hari lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

3 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya