Rupiah Ditutup Melemah Rp 14.255 Terpengaruh Cadangan Devisa yang Turun

Rabu, 9 Juni 2021 16:01 WIB

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 9 Juni 2021, ditutup melemah tipis dua poin di level Rp 14.255. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan mata uang garuda dipengaruhi respons negatif pelaku pasar terhadap cadangan devisa pada Mei lalu yang turun ke level terendah tahun ini.

“Sehingga wajar kalau arus modal keluar dari pasar dalam negeri. Namun, pengeluaran arus modal masih bisa tertahan karena kondisi fundamental ekonomi yang terus stabil,” ujar Ibrahim dalam keterangannya, Rabu sore, 9 Juni.

Berdasarkan data terakhir, cadangan devisa pada Mei 2021 turun US$ 2,5 miliar menjadi US$ 136,4 miliar dari bulan sebelumnya. Adapun pada April lalu, cadangan devisa masih di posisi US$ 138,8 miliar. Penurunan cadangan devisa kali ini menjadi yang paling dalam sejak pandemic Covid-19 atau Maret 2020.

Tak hanya terpengaruh cadangan devisa, rupiah melemah lantaran adanya rencana kenaikan tariff PPN dari 10 persen menjdi 12 persen. Kenaikan tarif pajak ini akan berdampak bagi menurunnya daya beli masyarakat di tengah krisis yang masih berlangsung.

Kebijakan itu dinilai bertentangan dengan kondisi sulit yang dihadapi masyarakat karena akan membuat harga-harga kebutuhan semakin meningkat. “Jadi kalau ada kenaikan PPN, ini akan mengakibatkan kenaikan (harga) berbagai rantai pasokan produksi maupun rantai pasokan distribusi,” ujar Ibrahim.

Advertising
Advertising

Selain faktor internal, pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar juga terpengaruh sentimen investor yang masih menunggu data inflasi Amerika Serikat. Beberapa investor memperkirakan inflasi Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mendorong bank sentral mulai mengurangi pembelian aset mereka dan memberikan dorongan pada posisi dolar.

Investor juga melihat tren lowongan kerja JOLTs pada April yang sudah meningkat menjadi 9,286 juta, lebih tinggi dari perkiraan 8,3 juta yang dirilis oleh Investing.com. Angka lowongan kerja itu juga lebih tinggi dari Maret yang sebesar 8,288 juta.

<!--more-->

Di samping itu, investor masih bertaruh terhadap greenback dan tetap khawatir apakah bank sentral akan mulai menarik langkah-langkah pencairan stimulus yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu, investor masih bertanya-tanya apakah kenaikan suku bunga akan mengakhiri tren turunnya dolar selama 15 bulan.

Faktor ain, investor masih mencerna data yang dirilis Cina sebelumnya. Cina melaporkan indeks harga konsumen (CPI) mereka untuk Mei turun 0,2 persen ketimbang bulan sebelumnya. Meski demikian, indeks harga produsen (PPI) masih tumbuh lebih baik dari perkiraan, yaitu sebesar 9 persen secara year on year.

Di seberang Atlantik, investor mulai memperhatikan keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa yang akan diumumkan pada 10 Juni. Investor juga khawatir terhadap meningkatnya jumlah kasus varian Delta Covid-19 di Inggris dapat menunda langkah-langkah kebijakan pemerintah maupun bank sentral setempat.

Ibrahim memperkirakan rupiah pada perdagangan esok, Kamis, 10 Juni, masih akan dibuka fluktuatif. Namun, rupiah diproyeksikan menguat tipis pada penutupan di rentang Rp 14.230 - Rp14.280.

BACA: Indeks Dolar Melemah, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat di 14.265 per USD

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

3 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

13 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

22 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

5 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

5 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya