Samuel Sekuritas Prediksi IHSG Cenderung Konsolidasi di Kisaran 5.800-5.940
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 31 Mei 2021 09:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG cenderung konsolidasi di kisaran 5.800-5.940. "Belum terbebas dari sentimen bearish jangka menengah," ujar Senior Technical Portofolio Advisor Samuel Sekuritas Indonesia, M Alfatih, Senin, 31 Mei 2021.
Meski IHSG ditutup menguat pada hari Jumat yang lalu, namun melemah dibanding saat pembukaan perdagangan. Hal ini menandakan bahwa resistance 5.900-5.940 masih kuat menahan kenaikan indeks.
Adapun menurut Alfatih, Indeks Barang Baku atau Basic Materials menguat dan menguji resistance kuat di 1.180. Sementara Indeks Konsumer Non Primer menguat dalam konsolidasi, resistance ada di 740-760.
Adapun Indeks Energi masih terlihat konsolidasi cenderung melemah setelah penguatan dari 690 hingga 760. Sementara Indeks Keuangan sedang menguji resistance kritis 1.320.
Alfatih juga menyebutkan bahwa Indeks Kesehatan secara perlahan melemah, resistance di 1.267. Adapun Indeks Perindustrian cenderung melemah dalam konsolidasi di 314-970 dan Indeks Infrastruktur gagal tembus resistance 900, support di 875 lalu 850.
Berikutnya, Indeks Konsumer Primer tertahan resistance 730 dalam tren turun. Begitu juga Indeks Properti masih trend turun, sehingga setiap kenaikannya cenderung bersifat jangka pendek.
Lalu Indeks Teknologi dinilai mulai konsolidasi di dekat harga tertinggi sejak awal tahun. Sementara Indeks Transportasi dan Logistik disebut berkonsolidasi dekat support 1.020, support berikutnya di 980, resistance di 1.060.
<!--more-->
Lebih jauh, Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan sejumlah saham hari ini. Salah satunya adalah saham ARTO yang sebelumnya ditutup di level 12.150. Ia melihat koreksi yang terjadi pada perdagangan akhir minggu masih wajar dalam pola bullish pullback.
Dalam pandangannya, saham tersebut berpotensi melanjutkan kenaikan ke 13.200-13.800. Ia menilai sentimen bullish masih ada, selama tidak turun ke bawah 11.600 sebagai batas stop.
Sementara itu, saham MDKA dinilai berpotensi melanjutkan kenaikannya jika tembus ke atas 2.740, dengan resistance berikutnya di 2.900-3.000. Batas stop di 2.590, dan buyback area di 2.500-2.400.
Adapun saham INCO disebut masih akan mengalami tekanan jual. Namun dengan penguatan komoditas nikel, jika harga tembus di atas 4.820, maka berpeluang lanjut ke 5.200 lalu 5.600.
Berikutnya, menurut Alfatih, saham EMTK bakal mengalami tekanan. Sehingga jika turun di bawah 2.300 sentimen jual bisa meningkat dan menekan harga hingga 2.140-2.000. Resistance ada di 2.550-2.700.
Terakhir, saham SCMA dinilai bisa menguat jika tembus 1.650, dengan resistance di 1.800-1.900. Tekanan jual bisa membesar jika harga turun ke bawah batas kritis di 1.530.
IHSG pada akhir pekan lalu ditutup di level 5.848. Indeks cenderung stagnan di sesi kedua perdagangan pada hari Jumat lalu, 28 Mei 2021.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Menjelang Akhir Mei Perdagangan Bursa Berada di Zona Positif