Giant Tutup, Pengamat Retail: Big Box Tak Berevolusi, Isinya Hanya Perang Harga

Rabu, 26 Mei 2021 15:26 WIB

Kondisi supermarket Giant Kalibata yang akan tutup di Jakarta, Senin, 8 Maret 2021. Persaingan bisnis ritel makanan dan pandemi yang berkepanjangan membuat sejumlah cabang Giant tutup satu per satu. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat retail Yongky Susilo menilai keputusan menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021 mendatang adalah imbas dari rentetan perubahan perilaku konsumen dalam kurun waktu belakangan ini.

Perubahan perilaku konsumen khususnya kelas menengah atas yang bergeser dari semula mengunjungi toko berformat besar menjadi gerai yang lebih kecil tapi tak diikuti dengan inovasi hipermarket. “Format big box sudah dua dekade tidak berevolusi. Isinya hanya perang harga saja," ujar Yongky, Selasa, 25 Mei 2021.

Menurut Yongky, para pengelola hipermarket masih berfokus menjual produk-produk grocery. "Pengelola kurang pandai untuk membuat pengalaman belanja lebih menarik,” katanya yang juga merupakan staf ahli Himpunan Peretail dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

Dalam catatannya, format hipermarket telah menderita pertumbuhan negatif dalam tujuh tahun terakhir. Hal tersebut tak lepas dari preferensi konsumen kelas menengah atas yang tak lagi ingin membuang banyak waktu untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat menengah ke atas cenderung berbelanja gaya. "Makanya yang lebih naik daun format supermarket seperti grup Ranch Market, Foodhall, Grand Lucky dan sebagainya. Format memang perlu diperkecil jika di kota-kota besar,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Namun begitu, menurut dia, format hipermarket tetap memiliki peluang, terutama di kota-kota secondary dan tertiary dengan masyarakat kelas menengah yang masih tertarik dengan konsep toko besar. Adapun di kota-kota besar, pelaku usaha harus bisa memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda.

Yongky pun berpesan soal pentingnya lokasi kepada PT Hero Supermarket Tbk. yang berencana mengalihkan bekas gerai-gerai Giant menjadi IKEA atau Hero Supermarket. Jika lokasi bekas Giant di area dengan masyarakat mayoritas menengah ke bawah, tentu tidak bisa untuk diubah menjadi Hero Supermarket.

Begitu juga jika ingin menyulap gerai Giant menjadi IKEA perlu studi daya beli masyarakat yang mendalam. "Kalau (daya beli masyarakat) terlalu rendah, masyarakat hanya datang untuk jalan-jalan di dalam toko,” kata dia.

Menurut Yongky, Hero Supermarket punya kesempatan besar untuk mengubah gerai Giant ke format yang lebih menguntungkan karena target pasarnya adalah masyarakat menengah ke atas. Oleh karena itu, lokasi yang harus dipilih adalah yang berdekatan dengan kelompok masyarakat menengah ke atas dan harus mampu bersaing dengan format supermarket yang mereknya sedang naik daun.

BISNIS

Baca: Daftar Nama Retail yang Tutup Selama Pandemi Covid-19

Berita terkait

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

1 hari lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

10 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran 2024, ACE Solo Paragon Mall Gelar Promo Diskon hingga 70 Persen

32 hari lalu

Menjelang Lebaran 2024, ACE Solo Paragon Mall Gelar Promo Diskon hingga 70 Persen

Sejumlah promo yang ditawarkan ACE menjelang libur Lebaran 2024 itu di antaranya adalah diskon belanja hingga 70 persen dan promo Beli 1 Gratis 1.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

35 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

35 hari lalu

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran 2024, Sejumlah Mal Gelar Midnight Sale: Diskon hingga 80 Persen

38 hari lalu

Menjelang Lebaran 2024, Sejumlah Mal Gelar Midnight Sale: Diskon hingga 80 Persen

Sejumlah mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta dan sekitarnya menggelar midnight sale menjelang Hari Raya Lebaran atau Idul Ffitri 1445 Hijriah.

Baca Selengkapnya

CEO The Body Shop Indonesia Pastikan Gerai di Tanah Air Bakal Tetap Buka dan Terus Berkembang

52 hari lalu

CEO The Body Shop Indonesia Pastikan Gerai di Tanah Air Bakal Tetap Buka dan Terus Berkembang

CEO The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo angkat bicara usai penutupan seluruh gerai produsen produk perawatan tubuh dan kecantikan itu di AS.

Baca Selengkapnya

The Body Shop Tutup Gerai di AS dan Kanada, Bagaimana Nasib Bisnisnya di Indonesia?

54 hari lalu

The Body Shop Tutup Gerai di AS dan Kanada, Bagaimana Nasib Bisnisnya di Indonesia?

The Body Shop memutuskan gerai-gerainya di Amerika Serikat dan Kanada. Lalu bagaimana nasib bisnisnya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

55 hari lalu

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

Mendag Zulhas mengklaim geliat ekonomi Indonesia selama Ramadan di atas rata-rata karena melihat ramainya Pasar Tanah Abang. Seperti apa realitanya?

Baca Selengkapnya

Nike Akan PHK 1.600 Karyawan, Apa Saja Pemicunya?

19 Februari 2024

Nike Akan PHK 1.600 Karyawan, Apa Saja Pemicunya?

Nike akan memangkas lebih dari 1.600 karyawan atau sekitar 2 persen dari total tenaga kerjanya. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya