Investigasi Kebocoran Data 279 Juta Penduduk Libatkan Polri, Kemenhan, hingga BIN

Selasa, 25 Mei 2021 18:31 WIB

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 17 Maret 2021. Rapat tersebut membahas penjelasan tentang peningkatan kualitas pelayanan JKN di masa pandemi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Lima hari berjalan sejak kasus dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia pertama kali mencuat pada 20 Mei 2021. Kini sejumlah pihak terlibat untuk membantu investigasi kasus ini, mulai dari BPJS Kesehatan, Bareskrim Polri, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), sampai Badan Intelijen Negara (BIN).

"20 Mei 2021, BPJS segera melakukan koordinasi dan investigasi adanya dugaan peretasan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti melaporkan kepada Kepada Komisi Kesehatan DPR dalam rapat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.

Dalam kasus ini, data penduduk yang diduga bocor telah diperjualbelikan oleh akun bernama Kotz di Raid Forums, raidforums.com. Ali mengakui bahwa data tersebut mirip dengan yang mereka punya, tapi belum diketahui apakah bersumber dari BPJS atau bukan.

Dalam rapat ini, Ali melaporkan secara lengkap upaya yang sudah mereka lakukan. Berikut rinciannya:

Jumat, 21 Mei 2021

Advertising
Advertising

BPJS mengelar rapat dengan sejumlah pihak. Mulai dari Dewan Pengawas BPJS, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Siber Kemenhan, hingga IT Security Expert dari Telkomsigma, perusahaan di bawah PT Telkom (persero) Tbk.

Selanjutnya, BPJS mengamankan titik akses dengan melakukan penutupan dan investigasi. Lalu, BPJS untuk sementara waktu menunda semua kerja sama yang terkait dengan pertukaran data.

Terakhir di hari yang sama, Ali menyebut Kominfo juga menutup akses ke situs raidforums.com dan 3 tautan lainnya yang jadi tempat mengunduh data yang bocor tersebut. Mulai dari bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com.

Sabtu, 22 Mei 2021

Tim BPJS Kesehatan, BSSN, dan Tim Security Operation System melakukan penelusuran melalui digital forensic dan verifikasi sampel data dari akun Kotz. Total ada 100 ribu sampel dan penelusuran masih berjalan.

"Sebetulnya itu yang dia (akun Kotz) tawarkan, bener punya BPJS atau bukan, itu belum tahu. Tapi bahwa itu mirip, iya," kata Ali. Selanjutnya, BPJS juga berkoordinasi dengan Siber Bareskrim Polri dan Kemenhan.

Ahad, 23 Mei 2021

Manajemen BPJS menyiapkan surat permohonan perlindungan hukum ke Bareskrim Polri. Selain itu, BPJS juga berkoordinasi dengan Kominfo dan mengirimkan surat. Tapi, Ali tidak menjelaskan isi surat ke Kominfo ini.

Senin, 24 Mei 2021

Direksi BPJS resmi menyampaikan surat pengaduan atas kasus ini ke Bareskrim Polri. BPJS kemudian berkoordinasi dengan Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan. "Turut dihadiri BSSN, BPJS Ketenagakerjaan, dan Badan Intelijen Negara (BIN)," kata Ali.

Selanjutnya, BPJS berkoordinasi dengan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Kementerian Kesehatan, hingga Kementerian Keuangan. Koordinasi ini kembali melibatkan Dewan Pengawas BPJS, Kominfo, dan BSSN.

Selasa, 25 Mei 2021

Sementara hari ini, ada sejumlah kegiatan yang dilakukan. Mulai dari investigasi internal dibantu oleh BSSN sampai langkah-langkah mitigasi terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan data. "Antara lain penerapan biometric fingerprint dan face recognition untuk proses pelayanan dan administrasi," kata Ali.

Selanjutnya, BPJS sedang mengambil sejumlah langkah pencegahan kebocoran data, di antaranya dengan menguatkan sistem keamanan teknologi informasi. "Dengan meningkatkan proteksi dan ketahanan sistem," ujarnya. Terakhir, BPJS kembali bersurat kepada Kominfo dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca: Data Bocor, Bos BPJS Kesehatan Klaim Telah Berupaya Melindungi Data Sesuai Standar

Berita terkait

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

6 jam lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

9 jam lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

14 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

1 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

1 hari lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

1 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya