Arcandra Prediksi Banyak Perusahaan Migas Merger dan Akuisisi Pasca-Pandemi

Senin, 24 Mei 2021 09:32 WIB

Ilustrasi Ekspor Impor Migas. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, memprediksi sejumlah tren perusahaan migas pasca-pandemi Covid-19. Ia memperkirakan hingga 2021 ini, banyak perusahaan migas yang melakukan merger dan akuisisi.

“Penjualan lapangan-lapangan migas menjadi hal yang wajar dilakukan. Merger dan akuisisi diantara perusahaan migas akan sering kita dengar selama periode 2020-2021 ini,” ujar Arcandra melalui media sosial Instagramnya yang telah terverifikasi, @arcandra.tahar, Senin, 24 Mei 2021.

Arcandra menjelaskan, migas merupakan salah satu sektor usaha dengan kebutuhan modal yang memiliki risiko yang juga sangat besar. Selama pandemi Covid-19, ada dua risiko utama yang dihadapi oleh perusahaan migas.

Pertama, risiko produksi migas dari sebuah lapangan yang tidak sesuai dengan rencana awal. Sedangkan kedua, adalah risiko harga minyak. Arcandra mengungkapkan tidak ada lembaga, perusahaan, dan pemimpin negara yang bisa memprediksi arah harga minyak ke depan.

“Seperti saat awal pandemi Covid-19, harga minyak sempat negatif, peristiwa pertama dalam sejarah minyak dunia,” kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Arcandra, kejatuhan harga minyak tersebut membuat banyak perusahaan di hulu dan hilir bangkrut. Untuk mengelola risiko itu, perusahaan migas akan mengatur kembali rencana bisnisnya.

<!--more-->

Dana tunai, kata Arcandra, bakal fokus utama perusahaan sebelum mereka mengambil keputusan untuk melakukan investasi baru atau melanjutkan investasi yang sudah berjalan. Di samping itu, perusahaan juga akan lebih berfokus ke lapangan migas yang dinilai mudah dioperasikan dengan ongkos produksi yang rendah.

“Sehingga lapangan migas yang secara teknologi sulit akan ditunda. Sementara teknologi yang bisa diaplikasikan secara cepat akan lebih dioptimalkan untuk mendapatkan revenue,” ujarnya.

Seumpama ada perusahaan migas dunia yang menjual aset atau lapangan migasnya, kata dia, bukan berarti iklim usaha di negara tersebut tidak menarik lagi. Arcandra mengatakan selama investasi di negara itu menjanjikan keuntungan yang optimal dan menjamin keamanan bisnis dalam jangka panjang, perusahaan migas akan tetap menanamkan investasinya.

“Semoga pandemi ini segera berlalu dan industri migas kembali bergairah, termasuk meningkatnya investasi agar lapangan-lapangan migas yang tertunda pengembangannya akan berjalan,” ujar Arcandra. Ia berharap agar lapangan kerja segera tercipta dengan bertumbuhnya sektor industri migas pada masa mendatang.

BACA: Menteri ESDM Beri Lampu Hijau Daerah Kelola Ladang Tua

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

17 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

6 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

9 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

10 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

13 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

14 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya