Telkomsel Tambah Dana Segar Rp 4,3 Triliun ke Gojek, Akan Digunakan untuk Apa?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 11 Mei 2021 07:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo), Handito Joewono angkat bicara menanggapi langkah PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) untuk menambah investasinya di Gojek.
Ia menilai hal tersebut menjadi sentimen positif untuk meningkatkan minat pemodal untuk menyuntikkan dana pada kuartal III tahun 2021. Investasi Telkomsel ini juga akan memberi efek stimulus positif pada investasi sejenis di ekosistem startup.
“Langkah Telkomsel merupakan satu dari sedikit pilihan yang dipunyai di tengah menurunnya kinerja bisnis inti telekomunikasi seluler sehingga mengharapkan pertumbuhan pemasukan dari investasi dengan mendayagunakan cadangan cash-nya,” kata Handito, Senin, 10 Mei 2021.
Pernyataan Handito menanggapi keputusan Telkomsel menambah investasinya di Gojek sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp 14.300 per dolar AS.
Dua perusahaan memaknai investasi lanjutan ini sebagai momentum untuk memperkuat dan memperdalam kolaborasi dalam menghadirkan layanan digital komprehensif serta melahirkan lebih banyak solusi inovatif.
"Investasi lanjutan dari Telkomsel menjadi penegas akan kesamaan visi dari kedua perusahaan yang sama-sama lahir dan berkembang untuk menjawab masalah nyata di tengah masyarakat melalui inovasi digital dan teknologi, dengan semangat untuk melayani dan memajukan negeri," kata Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Mei 2021.
<!--more-->
Setyanto optimistis upaya penanaman modal terbaru ini akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk melihat dan menikmati lebih banyak inovasi berbasis teknologi terdepan karya anak bangsa.
Lebih jauh Handito menilai aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi Telkomsel dalam memperkuat trifecta bisnis digital perusahaan, yaitu Digital Connectivity, Digital Platform dan Digital Services.
Ia menjelaskan, secara bisnis jangka panjang sepertinya tidak dirasa perlu bagi Telkomsel untuk menambah penyertaan di Gojek. Hanya saja rencana IPO GOTO yang diharapkan memberikan capital gain dalam jangka relatif pendek bisa menjadi menjadi pertimbangan Telkomsel dalam rangka mengganjal performa keuangan.
“Dilihat dari lumayan besarnya investasi yang ditanamkan Telkomsel di Gojek, sepertinya dihasilkannya manfaat berupa penambahan pelanggan atau pendapatan belum terbayar dari nilai investasi tersebut. Bahkan, investasi Telkomsel di Gojek akan memperbaiki struktur permodalan dan investment gim mereka,” kata Handito.
Tidak hanya itu, menurut dia, aksi korporasi tersebut turut meningkatkan gairah kompetitor untuk segera melantai di bursa, khususnya di bidang sejenis baik bursa lokal maupun melalui SPAC.
Sepanjang tahun 2020, Telkomsel mencatatkan pendapatan senilai Rp 87,1 triliun. Angka ini turun 4,4 persen secara tahunan.
Kontribusi bisnis layanan digital menjadi penggerak utama Telkomsel dalam membukukan nilai tersebut. Tercatat anak perusahaan BUMN ini berhasil mencetak pendapatan layanan digital senilai Rp 62,32 triliun pada 2020, naik 7 persen secara tahunan.
<!--more-->
Bank Indonesia (BI) sebelumnya memperkirakan nilai transaksi perbankan digital meningkat sekitar 19 persen dari Rp 27.000 triliun pada 2020 menjadi Rp 32.000 triliun pada 2021. Sedangkan, laporan Cento Ventures menemukan bahwa pendanaan ke startup Asia Tenggara turun 3,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 8,2 miliar pada 2020.
Pada semester I tahun 2020, pendanaan ke startup Asia Tenggara mencapai US$ 5,9 miliar, lalu turun di semester II/2020 menjadi US$ 2,3 miliar. Adapun, jumlah kesepakatan investasi sepanjang tahun lalu 645, turun dibandingkan 2019 yang mencapai 704.
Berdasarkan nilainya, Indonesia berkontribusi 70 persen terhadap total pendanaan. Lalu Singapura (14 persen), Malaysia (5 persen), Thailand (5 persen), Vietnam (4 persen), dan Filipina (2 persen).
Co-CEO Gojek Group Andre Soelistyo sebelumnya mengatakan pendanaan lanjutan dari Telkomsel itu akan mengoptimalkan sumber daya dan keahlian teknologi dari masing-masing perusahaan.
"Untuk berinovasi dan memperluas manfaat ekonomi digital bagi lebih banyak konsumen, mitra driver, dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia," ujar Andre dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Mei 2021.
Andre percaya sekaligus berkomitmen bahwa kemitraan ini akan mendukung percepatan transformasi digital Indonesia. Serta akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin pasar ekonomi digital di Asia Tenggara.
Aksi investasi strategis lanjutan di Gojek ini, kata dia, didukung oleh para pemegang saham Telkomsel yaitu Telkom Indonesia dan Singtel Group.
BISNIS | CAESAR AKBAR
Baca: Telkomsel Suntik Lagi Dana ke Gojek Rp 4,3 T