Rupiah Ditutup Melemah, Dipengaruhi Sentimen The Fed dan Ekonomi AS
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 3 Mei 2021 17:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah tipis 5 point walaupun sempat melemah 30 point di level Rp 14.450 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14. 445.
Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dari faktor eksternal dolar menyebabkan kenaikan baru-baru ini, karena investor berhati-hati di awal minggu yang dijejali dengan pertemuan bank sentral dan data ekonomi Amerika Serikat.
"Ada sedikit drama global yang bisa dicerna pasar selama akhir pekan," kayta Ibrahim dalam keterangan tertulis Senin, 3 Mei 2021.
Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan kepada televisi Amerika bahwa tidak ada dampak inflasi dari rencana pengeluaran pemerintah, karena pengeluaran baru untuk keluarga dan infrastruktur akan tersebar selama bertahun-tahun.
Selanjutnya, kata Ibrahim, belanja konsumen AS rebound pada Maret karena rumah tangga menerima tambahan uang bantuan COVID-19 dari pemerintah. Investor sekarang menunggu lebih banyak data ekonomi AS, termasuk Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Institute of Supply Management (ISM) dan penggajian non-pertanian April, selama seminggu.
Sementara itu, Presiden Dallas Federal Reserve Bank Robert Kaplan pada hari Jumat menyarankan untuk mengurangi dukungan bank sentral untuk ekonomi atas kekhawatiran ketidakseimbangan di pasar keuangan, dibandingkan dengan sikap dovish Fed saat ini.