Bangun Rusun Keuskupan NTT, PUPR: Pembangunan untuk Semua Kalangan
Reporter
Antara
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 3 Mei 2021 16:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan memulai pembangunan rumah susun (rusun) Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pembangunan rusun dilaksanakan secara merata untuk semua kalangan. Tak hanya untuk para santri di pondok pesantren saja tapi juga untuk keuskupan sehingga hasil pembangunan pemerintah bisa dirasakan oleh semua pihak," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin 3 Mei 2021.
Khalawi memaparkan rusun Keuskupan Larantuka tersebut akan dibangun secara Single Years Contract (SYC) Tahun 2021 yakni satu menara setinggi tiga lantai terdiri dari 44 unit hunian tipe 36 dengan total anggaran senilai Rp20,72 miliar.
Menurut dia, pembangunan rusun itu merupakan salah satu wujud dukungan Kementerian PUPR untuk para Romo dalam membentuk generasi baru bangsa. Adapun penerima manfaat yakni para Imam Projo Yang Berkarya di Keuskupan Larantuka.
"Kita semua berupaya agar generasi muda Indonesia di masa depan bisa memahami akan arti penting tempat tinggal yang layak huni untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yublina Dila Bunga menjelaskan pihaknya telah melakukan pemancangan tiang pertama untuk rusun Keuskupan Larantuka.
Untuk itu pihaknya pada tanggal 15 Maret 2021 menandatandangani kontrak dengan PT Bumi Permata Kendari sebagai Kontraktor Pelaksana pembangunan rusun itu senilai Rp18,5 miliar dan PT Buana Rekayasa Adhigana sebagai management konstruksi senilai Rp1,052 miliar.
<!--more-->
Selain itu juga dilaksanakan penandatanganan kontrak meubelair rusun UNIO atau Paguyuban Para Romo Projo bersama CV. Melati pada 21 April 2021 senilai Rp1,179 miliar. UNIO adalah paguyuban untuk para imam projo yang berkarya di Keuskupan Larantuka.
Paguyuban itu dimaksudkan untuk menjalin persaudaraan dan bertumbuh-kembang bersama melalui aneka program penguatan kapasitas untuk mencapai kematangan dalam tujuh aspek yakni insani/kepribadian, rohani/spiritual, moral, intelektual, pastoral, kepemimpinan dan administrasi.
Ada Pedoman Rumah Tangga Unio yang jadi acuannya. Sejak lama UNIO Imam Projo Keuskupan Larantuka mengharapkan dan merencanakan pembangunan Rumah Bersama untuk tujuan akomodasi transit bagi para romo dari Paroki/Pulau, rumah istirahat bagi romo Sepuh/jompo, rumah pentemuan dan pembelajaran bersama.
Selain itu rumah UNIO bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya seperti pertemuan, diklat, tamu, aneka kegiatan, samana Santa. Untuk maksud itu disepakati iuran rutin dan iuran pembangunan yang diwaiibkan kepada Anggota, meski jauh dari jumlah yang dibutuhkan untuk pembangunan.
Karena itu, panitia kecil mengambil langkah untuk mengajukan proposal permohonan pembangunan rusun kepada Kementerian PUPR pada akhir 2019. Permohonan itu kemudian direspons Kementerian melalui Nota Dinas Verikasi pada Oktober 2020 oleh tim dari BP2PNTII-Kupang dan selanjutnya permohonan dan dokumen verikasi dinyatakan memenuhi syarat untuk diproses lebih lanjut.
Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gede Hadjon pada kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian PUPR, Balai P2P NT II, dan Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi NTT yang telah memfasilitasi pembangunan rumah susun keuskupan tersebut.
BACA: Pertamina Salurkan Biaya Perbaikan Rumah dan Properti Korban Kebakaran Balongan