Indef Sebut Mayoritas Investor Bitcoin di RI Generasi Milenial dan Risk Lover

Kamis, 29 April 2021 17:33 WIB

Ilustrasi Bursa Kripto. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda hype investasi dalam bentuk uang kripto seperti Bitcoin belakangan ini tak lepas dari lonjakan harganya di bursa global.

Dari pengamatannya, harga aset digital yang sangat fluktuatif tersebut secara otomatis menentukan karakteristik investornya. "Dilihat dari demografi investor kita saat ini lebih banyak diisi oleh investor muda milenial yang memang risk lover," ujar Nailul ketika dihubungi, Kamis, 29 April 2021.

Para investor muda ini, menurut dia, yang memang mengincar keuntungan dari volatilitas harga. "Nah Bitcoin ini menawarkan keuntungan yang besar namun memang risikonya juga besar. Maka kripto menjadi alternatif investasi saat ini yang sangat digemari."

Selain generasi milenial, kata Nailul, para pemburu mata uang kripto adalah generasi Z dengan kelas pendapatan menengah ke atas. Generasi milenial adalah mereka yang lahir pada tahun 1981-1996, sedangkan generasi Z lahir pada 1997-2012.

Nailul menjelaskan, peningkatan harga yang gila-gilaan di salah satu mata uang kripto selama beberapa minggu terakhir mendorong orang masuk investasi kripto. "Prinsip take the profit. Kedua, investor juga mungkin butuh alternatif baru setelah pasar saham," tuturnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Investasi kripto sebenarnya sudah lama ada di tingkat global. Bahkan nilai Bitcoin, salah satu mata uang kripto, mampu melesat dengan pertumbuhan per tahun bisa mencapai 77 persen per tahun. Dalam hitungan hari, harga uang kripto juga bisa melebihi 100 persen.

Tak hanya Bitcoin. Dogecoin yang semula dimunculkan sebagai lelucon pun meroket setelah pendiri dan CEO Tesla Elon Musk mengiklankan di media sosialnya. Sejak awal tahun ini, harga mata uang kripto berlogo anjing Shiba Inu itu telah naik ribuan persen.

Namun fluktuasi harga sejumlah mata uang kripto ini tetap harus diwaspadai oleh para investor. Bagi masyarakat yang ingin mencoba investasi di uang kripto, Nailul menyarankan untuk terus melihat kapitalisasi pasar dan valuasi dari perusahaan digital pencipta mata uang kripto yang diincar.

"Mata uang kripto ini kan kasat mata ya bentuknya, jadi tidak bisa diukur oleh kinerja seperti pasar saham biasanya. Kedua, lihat backing value-nya dari mata uang ini. Jadi misalnya kalau Bitcoin pakai energy, kalau DCEP, mata uang kripto China, pakai RMB," ujar Nailul.

ANTARA

Baca: Setelah Tesla, Perusahaan Game Online Korsel Ini Borong Bitcoin USD 100 Juta

Berita terkait

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

22 menit lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

15 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

19 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

19 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

23 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya