Investor Tunggu Kebijakan The Fed, Kurs Rupiah Ditutup Stagnan di Rp 14.485

Selasa, 27 April 2021 16:43 WIB

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah akhirnya ditutup stagnan di level Rp 14.485 per dolar Amerika Serikat, walaupun sempat menguat tipis 6 poin di sepanjang perdagangan. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan salah satu sentimen yang memengaruhi pergerakan kurs adalah dari eksternal.

"Dolar melayang di dekat posisi terendah multi-minggu versus mata uang utama pada hari Selasa, dibebani oleh imbal hasil Treasury yang lemah, karena investor mengonsolidasikan posisi menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve minggu ini," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 April 2021.

Ibrahim mengatakan investor akan berfokus terutama pada prospek ekonomi Ketua The Fed Jerome Powell. Ia mengatakan para investor berharap tidak ada kejutan besar dalam keputusan bank sentral AS tersebut.

"Tidak ada perubahan kebijakan yang diharapkan ketika Komite Pasar Terbuka Federal mengakhiri pertemuan dua hari pada hari Rabu, tetapi pasar akan memperhatikan komentar dari Ketua Jerome Powell, yang kemungkinan akan menghadapi pertanyaan mengenai apakah kondisi yang membaik memerlukan penarikan moneter dan pelonggaran," ujar Ibrahim.

Sebagian besar analis, tutur Ibrahim, memperkirakan dia akan mengatakan pembicaraan seperti itu terlalu dini, yang dapat memberikan tekanan pada imbal hasil Treasury dan dolar.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Ibrahim mengatakan permintaan barang modal buatan AS naik pada Maret dan pengiriman melonjak, menunjukkan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama karena bantuan pemerintah dan peningkatan tingkat vaksinasi COVID-19 memberi dorongan pada permintaan.

<!--more-->

Di Asia, Bank of Japan juga akan mengeluarkan keputusan kebijakannya sendiri di kemudian hari, dengan bank sentral diharapkan untuk mempertahankan langkah-langkah stimulus besar-besaran dan inflasi juga diperkirakan akan meleset dari target 2 persen untuk tahun-tahun mendatang.

"Pengenaan keadaan darurat negara itu di prefektur Tokyo, Osaka, Hyogo dan Kyoto pada awal pekan untuk mengekang meningkatnya jumlah kasus COVID-19 juga membayangi pertumbuhan ekonomi baru-baru ini di belakang permintaan global yang solid," tutur Ibrahim.

Adapun di India, pemerintah setempat memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk membantu memerangi COVID-19 pada hari Senin, karena jumlah kasus mencapai 17,3 juta pada 27 April menurut data Universitas Johns Hopkins.

Sementara itu di dalam negeri, kata Ibrahim, pemerintah pusat terus melakukan pengawasan yang ketat wilayah DKI Jakarta yang saat ini mengalami peningkatan penularan kasus Covid-19 terutama terjadi pada klaster perkantoran. Penularan terjadi karena karyawan semakin mengabaikan dengan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar kantor seperti berbuka puasa bersama.

"Lonjakan di perkantoran terjadi karena di saat bulan Ramadhan pekerja seusai jam kerja cenderung melakukan kegiatan buka bersama di restoran, dimana di restoran tidak menggunakan masker saat berkumpul, juga tempat duduk tidak berjarak karena dianggap satu komunitas," tutur Ibrahim.

Berdasarkan hasil kajian, Ibrahim menuturkan perusahaan di DKI Jakarta masih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti pekerja masih 50 persen WFH, serta pola shifting hanya 25 persen yang masuk.

"Selain itu, dijelaskan sejumlah karyawan yang sudah melakukan vaksinasi baik dosis satu dan dua pun masih terpapar Covid -19," kata dia. Hal itu lah yang menjadi sentimen nilai tukar rupiah ditutup stagnan.

BACA: BI Catat Aliran Modal Asing Masuk Rp 3,88 Triliun, Rupiah Langsung Menguat

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

3 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

5 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya