Samuel Sekuritas Prediksi IHSG Bakal Terkonsolidasi, Simak 5 Saham yang Disoroti

Jumat, 23 April 2021 10:28 WIB

Pergerakan Index Harga Saham Gabungan pada layar monitor di Jakarta, Jumat, 6 November 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (6/11/2020) di tengah kenaikan bursa global yang menyambut Pilpres AS 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dalam konsolidasi di 5.944 - 6.100. Tim juga belum melihat ada momentum kenaikan indeks lebih lanjut.

"Index masih dibayangi meningkatnya kembali pandemi covid dalam konsolidasi 5.944 hingga 6.100," dikutip dari analisis Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat, 23 April 2021.

Sedangkan mengacu pada data Rabu lalu, 21 April 2021, spread US Treasury (UST) - SUN membesar dan Credit Default Swaps (CDS) kembali naik. Sementara UST masih stabil.

Adapun IDXINDUS (Indeks Sektor Industri) diperkirakan menguat dan akan menguji resistance 980-1.000. Jika IDXINDUS berhasil melampaui 980-1.000, indeks berpeluang melanjutkan kenaikan ke arah 1050. Dalam konsolidasi cenderung turun sejak Februari 2021, jika tembus di bawah 950 bisa kembali menguji level 930-920.

Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia juga memperkirakan saham PT Astra International Tbk. (ASII) tembus 5.400. Rekomendasi take profit secara teoritis bisa dilakukan jika harga saham tersebut naik hingga ke level 6.000, namun ada resistance lain di 5.550-5.650 lalu ke 5.825. Setelah tembus trendline pola Januari hingga April 2021 di 5.400, maka tren naik masih valid selama tidak ada koreksi di bawah 5.300.

<!--more-->

Sementara itu, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. atau BBTN diprediksi akan rebound dari support kuat di sekitar level 1.590. Jika kenaikan berlanjut bisa ke 1.770 - 1.870 atau 1.950, harga saham bank pelat merah itu akan terkonsolidasi di 1.650 - 1.715.

Adapun saham PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) diperkirakan menguat namun cenderung tertahan di 3.450. Berikutnya, saham tersebut diprediksi bakal resistance di angka 3.550 - 3.600. Kenaikan ini kemudian akan menghadapi resistance kuat di 3.450. Sedangkan resistance lain akan berada di kisaran 3.550-3.600, lalu 3.850-3.900.

Berikutnya, setelah gagal bertahan di atas 92-99, saham PT Smartfren Telecom Tbk. atau FREN kemungkinan tembus 85 lalu turun. Jika terkonfirmasi sebagai trend turun, maka target penurunan jangka pendek ke 76-80 hingga 73.

Sedangkan saham PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) setelah kenaikan kuat, diperkirakan ada koreksi sebagai kesempatan beli di support 1.720. Samuel Sekuritas melihat pola April 2020 hingga April 2021 memberi target kenaikan teoritis ke 2.250 - 2.400. Namun kenaikan kencang kemarin mungkin diikuti koreksi ke support di level 1.720.

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Baca: Lo Kheng Hong Borong Saham CFIN Rp 4,75 M, Kepemilikan Jadi 5,15 Persen

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

12 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

4 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

5 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya