Pendapatan KAI Bakal Turun Akibat Larangan Mudik, KA Logistik Bisa Membantu?

Sabtu, 10 April 2021 19:01 WIB

Suasana ruang tunggu keberangkatan kereta jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 8 April 2021. Pengumuman larangan mudik Lebaran 2021 mendapatkan beragam respon dari masyarakat. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Laksana memprediksi kinerja angkutan kereta logistik belum mampu menopang penurunan pendapatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI selama Lebaran 2021. Pada Ramadan hingga Lebaran nanti, jumlah penumpang KAI diperkirakan anjlok lantaran pemerintah melarang kegiatan mudik.

“Kereta logistik belum mampu menutupi penurunan jumlah penumpang. Jadi KA logistik tidak dalam posisi bisa menggantikan hilangnya potensi tersebut,” kata Aditya saat dihubungi pada Sabtu, 10 April 2021.

Aditya tak menampik bahwa volume angkutan kereta barang atau logistik yang membawa kebutuhan bahan-bahan pokok akan meningkat selama Ramadan hingga Lebaran. Namun, peningkatan kinerja sektor ini disinyalir hanya mencapai 10 persen atau jauh lebih kecil dari potensi hilangnya jumlah penumpang.

Penurunan jumlah penumpang kereta, kata Aditya, bisa menyentuh 90 persen bila berkaca pada kondisi periode mudik Lebaran tahun lalu. Dengan begitu, porsi antara peningkatan angkutan barang dan penurunan angkutan penumpang tak sebanding.

“Dalam jangka panjang, mungkin angkutan barang memiliki potensi yang bisa dieksplorasi lagi. Namun ini butuh waktu,” ujar Aditya.

<!--more-->

Di masa larangan mudik Lebaran nanti, KAI diduga tak hanya kehilangan jumlah penumpang regulernya, tapi juga potensi pertambahan pendapatan dari kereta fakultatif atau tambahan yang umumnya beroperasi saat hari raya. Pada masa normal sebelum pandemi Covid-19, KAI bisa meraup peningkatan pendapatan sebesar 15-20 persen.

Untuk memulihkan kinerja KAI di tengah tekanan yang berat karena pandemi, Aditya mengatakan ada tiga tahap yang mesti ditempuh. Pertama, wabah Covid-19 harus betul-betul teratasi. Bila situasi aman, jumlah penumpang angkutan umum akan kembali naik.

Kedua, setelah penyebaran Covid-19 mereda, KAI membutuhkan pelonggaran terhadap kapasitas angkut yang selama ini masih dibatasi—yakni maksimal 70 persen untuk angkuan jarak jauh dan 40 persen untuk aglomerasi. Ketiga, saat situasi mendekati normal, KAI bisa menambah jumlah frekuensi keretanya.

“Harapannya dengan vaksinasi, protokol kesehatan dilakukan disiplin, mobilitas penumpang bisa naik dan frekuensi kereta makin tinggi sehingga secara bertahap KAI akan mulai pulih,” ujar Aditya.

Baca: Gempa 6,7 M Guncang Jawa Selatan, KAI: Perjalanan Kereta Aman

Berita terkait

Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Mengelola 4 Jenis Suhu

37 menit lalu

Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Mengelola 4 Jenis Suhu

Coldspace meluncurkan teknologi pendingin hybrid untuk pabrik bahan makanan di Srengseng,Jakarta Barat. Diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

1 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

1 hari lalu

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api tambahan keberangkatan dari Stasiun Malang

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 hari lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 9 Jember Sediakan 37 Ribu Tempat Duduk untuk Libur Cuti Bersama

2 hari lalu

KAI Daop 9 Jember Sediakan 37 Ribu Tempat Duduk untuk Libur Cuti Bersama

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember tempat duduk tambahan selama libur kenaikan Isa Al Masih yang dirangkai dengan cuti bersama 8-12 Mei

Baca Selengkapnya

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

5 hari lalu

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) menghadirkan program spesial, yaitu "Kilau Lebaran Campaign". 1 April hingga 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

7 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

8 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

12 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya