Sri Mulyani: Korupsi Jadi Sebab Negara Masuk Jebakan Pendapatan Kelas Menengah

Selasa, 6 April 2021 18:41 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik dan mengukuhkan jajaran pejabat baru direktur jenderal di lingkungan Kementerian Keuangan. Foto Kemenkeu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Sri Mulyani Indrawati mengajak koleganya untuk memusatkan perhatian agar Indonesia bisa terlepas dari jebakan pendapatan kelas menengah dan menjadi negara maju.

Pasalnya, Sri Mulyani melihat nilai-nilai dasar dari ekonomi Islam atau ekonomi syariah cocok untuk menjawab masalah jebakan pendapatan kelas menengah.

"Azas ini kalau dimasukkan dalam persoalan middle income trap itu cocok. Yang disebut middle income trap itu salah satunya tata kelola yang buruk, biasanya karena tidak jujur, korupsi, tidak organize, tidak rapi. Jadi cocok itu salah satu solusinya," ujar Sri Mulyani dalam webinar IAEI, Selasa, 6 April 2021.

Baca Juga: Sri Mulyani: Beberapa Negara Hadapi Gelombang 3 Covid-19 dengan Varian Baru

Adapun nilai-nilai ekonomi Islam yang dimaksud untuk menjawab masalah itu antara lain menjunjung tinggi asas keadilan, kejujuran, transformasi dan tata kelola yang baik, serta asas berusaha atau ikhtiar semaksimal mungkin.

Advertising
Advertising

Masalah lain yang bisa dijawab melalui nilai-nilai ekonomi Islam jua misalnya persoalan Sumber Daya Manusia. Perkara SDM juga bisa menyebabkan jebakan pendapatan kelas menengah.

"Jadi itu juga cocok. Kita diminta selalu caring, peduli kepada semuanya. Di dalam Al-Quran disebutkan kita harus memberi perhatian kelompok miskin, investasi SDM penting, tidak boleh ada masyarakat tertinggal. Ini cocok dengan permasalahan middle income trap," ujarnya.

Karena itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengajak para ahli ekonomi untuk membuat kajian yang sifatnya besar. Dengan demikian, langkah tersebut pun bisa mencerminkan ekonomi Islam yang sifatnya inklusif, solutif, dan relevan terhadap masalah yang ada.

Ia mengatakan jebakan pendapatan kelas menengah acapkali dialami berbagai negara. Tidak semua negara yang masuk kelas menengah bisa melanjutkan menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Hanya sedikit yang bisa lolos. Indonesia sebagai negara yang berpikir juga perlu ahli ekonominya memikirkan gimana caranya menghindari perangkap ini supaya tidak berhenti kemajuannya atau kita bisa mengatasi halangan maju," tutur dia.

Halangan itu bisa di bidang infrastruktur, birokrasi, regulasi, kerumitan-kerumitan lain, tata kelola, hingga korupsi. "Saya harap IAEI ikut karena ini menyangkut kesejahteraan Indonesia dan umat yang perlu diperbaiki kondisinya," ujar Sri Mulyani.

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

6 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

11 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

14 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

15 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

15 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

2 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya