Terpopuler Bisnis: Sri Mulyani Ungkap Dampak Pandemi Hingga Gojek Didenda 3,3 M
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 26 Maret 2021 06:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Kamis, 25 Maret 2021, dimulai dari pemaparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal pandemi Covid-19 yang telah berdampak bagi kegiatan ekonomi secara global.
Lalu ada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menceritakan caranya merampungkan investasi mangkrak di kampung miliarder, Tuban, Jawa Timur.
Berikutnya, KPPU menghukum Gojek untuk membayar sanksi denda sebesar Rp 3,3 miliar karena terlambat menyampaikan pemberitahuan akuisisi saham PT Global Loket Sejahtera (Loket.com). Kemudian ada berita PT KCIC yang tak menutup kemungkinan bahwa proyek kereta cepat bisa dilanjutkan sampai ke Surabaya.
Berita trending berikutnya adalah bekas Menteri Keuangan Chatib Basri yang mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dipatok mencapai 5,7 persen.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Sri Mulyani: Pandemi Melumpuhkan Negara Paling Kuat, Paling Maju, Paling Kaya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 telah berdampak bagi kegiatan ekonomi secara global. Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekonomi negara-negara maju bahkan mengalami kemerosotan mendalam dan tak sedikit di antaranya yang jatuh ke jurang resesi.
“Pandemi dalam skala dunia melumpuhkan negara-negara, bahkan negara paling kuat, paling maju, paling kaya mereka sekarang terperosok dalam kondisi ekonomi tidak baik,” ujar Sri Mulyani dalam acara temu stakeholders untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, Kamis, 25 Maret 2021.
<!--more-->
Pelemahan ekonomi terdalam terjadi pada kuartal II 2020. Italia, misalnya, mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga -12,8 persen. Filipina pun mencatatkan rekor kontraksi yang cukup dalam mencapai -16,5 persen.
Baca selengkapnya mengenai pandemi Covid-19 di sini.
2. Rampungkan Investasi Mangkrak di Kampung Miliarder, Bahlil: Pakai Sarung, Minum Kopi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan caranya merampungkan investasi mangkrak di kampung miliarder, Tuban, Jawa Timur.
Investasi senilai Rp 211,9 triliun itu disepakati PT Pertamina (Persero) dan perusahaan asal Rusia, Rosneft, melalui perusahaan patungan atau joint venture.
“Terpaksa saya datangi dengan cara HIPMI. Saya datangi Tuban, pakai sarung, minum kopi, tidak pakai protokol. Kita selesaikan. Makanya ada desa miliuner itu, itu akibat dari bayar tanah,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu petang, 24 Maret 2021.
Bahlil mengatakan investasi ini sempat mangkrak selama empat tahun. Hambatan investasi terjadi karena pembebasan lahan seluas 800 hektare tidak kunjung terselesaikan.
Baca selengkapnya mengenai investasi di sini.
3. Gojek Kena Denda Rp3,3 Miliar karena Telat Informasikan Akuisisi Saham Loket.com
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dikenai sanksi denda sebesar Rp 3,3 miliar oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) karena terlambat menyampaikan pemberitahuan akuisisi saham PT Global Loket Sejahtera (Loket.com).
Dalam putusan perkara dengan nomor register 30/KPPU-M/2020, Majelis KPPU menyatakan bahwa Gojek telah melanggar ketentuan Pasal 29 Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No. 5/1999) dan Pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010.
<!--more-->
Undang-undang itu terkait penggabungan atau peleburan badan usaha dan pengambilan saham perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Baca selengkapnya mengenai Gojek di sini.
4. KCIC Tak Tutup Kemungkinan Bangun Kereta Cepat Sampai Surabaya
PT Kereta Cepat Indonesia China menyatakan tengah berfokus pada pengembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, proyek tersebut saat ini berstatus Proyek Strategis Nasional dan merupakan penugasan langsung dari Presiden Joko Widodo.
Kendati demikian, perseroan tak menutup kemungkinan bahwa proyek itu bisa dilanjutkan sampai ke Surabaya. "Adapun pembangunan kereta cepat oleh KCIC tidak menutup kemungkinan untuk dilanjutkan sampai dengan Surabaya," ujar Sekretaris Perusahaan KCIC Mirza Soraya dalam jawabannya kepada Tempo, Rabu, 24 Maret 2021.
Saat ini, KCIC masih menggeber pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung untuk mengejar target penyelesaian di tahun 2022. Mulanya, pada 2019 lalu, pengerjaan sepur kilat ini ditargetkan rampung pada 2021. Berdasarkan pernyataan resmi teranyar perseroan, proyek tersebut saat ini sudah kelar 70 persen.
Baca selengkapnya mengenai kereta cepat di sini.
5. Chatib Basri Cerita Rasio Utang terhadap PDB 120 Persen di 1999 Bisa Terkendali
Bekas Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dipatok mencapai 5,7 persen. Sebab, anggaran tersebut diperlukan untuk mendorong perekonomian.
Bahkan, ia mengatakan apabila tahun depan investasi swasta dan ekspor belum pulih, pemerintah perlu mempertahankan defisit tersebut tetap tinggi.
Meski begitu, ia juga memperhatikan soal utang akibat defisit tersebut. "Kalau ada kekhawatiran utang, saya juga khawatir. Saya termasuk orang yang sangat tahu mengenai pentingnya disiplin fiskal," ujar Chatib dalam webinar, Kamis, 25 Maret 2021.
Baca selengkapnya mengenai Chatib Basri di sini.