Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengecek proyek pembangunan Bali Maritime Tourism Hub di kawasan Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu 13 Februari 2021. Foto: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyiapkan aplikasi Telusur untuk melacak persebaran wisatawan di Bali melalui status tingkat okupansi di destinasi wisata, hotel, hingga restoran. Aplikasi ini dirancang sebelum pemerintah membuka gerbang wisata Bali bagi turis asing pada pertengahan tahun nanti.
“Persiapan untuk pembukaan pariwisata Bali terus kita tingkatkan dan kita sudah membahas satu aplikasi yang akan membantu kepatuhan protokol kesehatan, aplikasi ini bernama Telusur," ujar Sandiaga dalam keterangannya pada Senin, 22 Maret 2021.
Kementerian Perhubungan sebelumnya menyatakan akan membatasi masuknya warga negara asing untuk mewaspadai penyebaran virus Covid-19, utamanya mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19. Beberapa varian baru Covid-19, seperti B117 sudah ditemukan di Indonesia dan tercatat ada sebanyak tujuh kasus.
Telusur rencananya sudah mulai dapat dimanfaatkan pada Mei mendatang. Aplikasi buatan lokal tersebut bakal memberikan informasi jumlah pengunjung di tiap-tiap titik untuk meningkatkan kewaspadaan penyebaran virus corona serta memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat dan disiplin di seluruh lokasi wisata.
Melalui aplikasi tersebut, petugas dapat mengecek pihak-pihak yang melanggar peraturan, seperti tingkat kapasitas tamu, untuk diberi peringatan.
Selanjutnya, aplikasi Telusur juga akan melacak seluruh wisatawan selama berlibur di Bali. Dengan demikian, keberadaan turis terpantau secara penuh. <!--more--> "Jadi telusur ini bisa membantu kita untuk tracing dan tracking,” ujar Sandiaga.
Sandiaga Uno bersiap membuka Bali bagi turis asing dalam skema free covid corridor atau koridor bebas Covid. Pada tahap pertama, pemerintah menyiapkan tiga zona hijau yang dapat dikunjungi wisatawan asing, yakni Ubud, Nusa Dua, dan Sanur.