Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah Dilantik Besok, Erick Thohir: Kami Ingin Gerak Cepat
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 21 Maret 2021 14:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin dijadwalkan melantik Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pada hari Senin, 22 Maret 2021. Ketua Umum Pengurus Pusat MES Erick Thohir berharap seluruh program kerja dapat segera direalisasikan setelah pelantikan.
"Sebagaimana arahan dari Ketua Dewan Pembina MES, Bapak K.H. Ma’ruf Amin, kami ingin bergerak cepat, susunan pengurus yang sudah dibentuk harus segera dilantik," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Ahad, 21 Januari 2021.
Pelantikan tersebut dilakukan secara hybrid di Istana Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Selatan, Nomor 13, Jakarta Pusat.
Erick menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir, Badan Pengurus Harian telah melakukan koordinasi rutin untuk menyusun rancangan program kerja. "Jadi setelah dilantik nanti pengurus dapat segera mempersiapkan dan merealisasikan program kerja yang sudah disusun," ujarnya.
Sekretaris Jendral Pengurus Pusat MES, Iggi Achsien, menjelaskan Pengurus Pusat MES akan dilantik langsung oleh Ketua Dewan Pembina MES dan diikuti seluruh pengurus pusat serta dihadiri para pengurus MES di daerah dan mitra kerja MES.
“Insyaallah Ketua Dewan Pembina yang akan melantik langsung. Selain jajaran pengurus pusat, kami juga mengundang pengurus MES di daerah dan luar negeri serta mitra kerja MES untuk hadir secara virtual,” ujarnya.
<!--more-->
Iggi melanjutkan, bahwa pelaksanaan pelantikan secara teknis akan dilakukan secara hybrid, yaitu offline dan online. "Kita bagi dua, beberapa perwakilan badan Pengurus Harian akan dilantik secara offline di Istana Wakil Presiden, sementara Pengurus Komite akan mengikuti prosesi pelantikan secara online," ucapnya.
Sebelumnya, Erick Thohir memprediksi populasi muslim dewasa di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai 184 juta orang. Lebih dari 50 persen atau di atas 90 juta orang, merupakan kelompok menengah atas yang mayoritas bekerja di sektor swasta.
"Hal tersebut tentu menjadi potensi besar bagi institusi layanan keuangan syariah," kata Erick yang juga Menteri BUMN tersebut, Rabu, 17 Maret 2021.
Harapan ini disampaikan Erick di tengah ketertinggalan industri keuangan syariah tanah air dibandingkan negara lain. Indonesia baru memulainya pada 1991 ketika Bank Muamalat didirikan.
Sementara negara seperti Malaysia sudah memulainya sejak 1963.
Meski demikian, pengembangan industri keuangan syariah dalam beberapa tahun terakhir dinilai sudah menunjukkan hasil. Contohnya, aset perbankan syariah tumbuh 10 persen sepanjang 2020, melebihi perbankan konvensional yang hanya 7,7 persen.
Lalu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 11,56 persen, melebihi perbankan konvensional yang sebesar 11,49 persen. Kemudian, pembiayaan di perbankan syariah tumbuh 9,2 persen. "Jauh mengungguli perbankan konvensional yang sebesar 0,55 persen," kata Erick Thohir.
Baca: Beli Saham Persis Solo hingga Oxford United, Erick Thohir: Kangen Bola