Sebut Impor Beras Ambigu, Eks Bos Bulog: Stok Cukup untuk 12 Bulan, Harga Stabil

Sabtu, 20 Maret 2021 11:42 WIB

Menteri BUMN pastikan bulog mampu penuhi kebutuhan stok beras.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Perum Bulog Lely Pelitasari Soebekty angkat bicara soal rencana impor beras yang diumumkan pemerintah belakangan ini. Dari pengamatannya, stok beras Bulog dinilai masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 12 bulan ke depan.

"Stok itu cukup 12 bulan bahkan terpenuhi. Saya melihat ada kesan ambiguitas. Harga pun masih stabil," kata Lely dalam diskusi virtual, Sabtu, 20 Maret 2021.

Stok beras yang cukup itu didasari pada data stok beras di Bulog sebanyak 850 ribu ton. Sedangkan penyaluran beras Bulog hanya 70 ribu ton per bulan, termasuk untuk mengamankan pasokan dan stabilisasi harga.

Dari pandangannya, walau stok beras sebelumnya pernah di 1 jutaan ton, tapi stok saat ini yang 850 ribu ton dinilai masih cukup.

Lely lalu mengutip Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, khususnya pada pasal 36. Dalam pasal itu disebutkan bahwa impor pangan hanya dapat dilakukan apabila produksi dalam negeri itu tidak mencukupi dan atau barang itu tidak bisa diproduksi dalam negeri.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Kedua, aturan itu menyebutkan impor pangan dapat dilakukan apabila produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional tidak tercukupi.

Lebih jauh Lely menyebutkan polemik impor beras saat ini terjadi karena waktu melakukan impor tidak tepat. "Ini dilakukan pada periode panen. Saat ini masih musim panen, bahkan baru mulai. Bulog juga baru mulai pengadaan, belum kelihatan stok (pasti) berapa," ucapnya. Pengumuman rencana impor juga otomatis membuat psikologi pasar terganggu.

Rencana impor 1 juta beras dalam waktu dekat sebelumnya diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mengatakan langkah itu diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di Tanah Air. Impor tersebut adalah bagian dari rencana penyediaan beras sebesar 1-1,5 juta ton oleh pemerintah.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga mengatakan impor beras 1 juta ton di 2021 tidak akan menghancurkan harga di tingkat petani. Dia memastikan bahwa kebijakan itu bertujuan menjaga stok dan menstabilkan harga beras.

"Ini (impor beras) bagian dari strategi memastikan harga stabil. Percayalah tidak ada niat pemerintah untuk hancurkan harga petani terutama saat sedang panen raya," kata Mendag dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 Maret 2021.

Baca: Soal Impor Beras, Ganjar: Jangan Ada Keputusan Menyinggung Perasaan Petani

Berita terkait

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

2 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

5 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

8 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

3 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

4 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya