Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020. M Lutfi juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan di masa kepresidenan SBY. ANTARA/BPMI Setpres/Muchlis Jr
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan pemerintah tidak akan mengimpor beras bila stok petani dalam negeri mencukupi kebutuhan pangan nasional. Menurut dia, keran impor baru dibuka ketika cadangan di gudang Perusahaan Umum Bulog menipis.
“Saya jamin tidak ada impor beras ketika panen raya dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan petani karena memang belum ada impor,” ujar Lutfi dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Jumat, 19 Maret 2021.
Wacana pemerintah untuk mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton mengemuka dalam paparan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beberapa waktu lalu. Rencana tersebut merupakan skenario untuk menghitung kecukupan kebutuhan pangan pokok berdasarkan stok beras yang ada di gudang Bulog.
Lutfi menjelaskan, menurut aturannya, Bulog harus memiliki pasokan 1-1,5 juta ton per tahun yang pengadaannya berasal dari penyerapan di tingkat petani maupun impor. Sementara itu menurut data terakhir, Lutfi mengatakan sisa stok beras di gudang Bulog tercatat sebanyak 800 ribu ton.
Dari total sisa stok Bulog yang ada saat ini, 300 ribu ton di antaranya merupakan stok 2018 yang sudah mengalami penurunan kualitas mutu. “Itu berarti stok Bulog mungkin tidak mencapai 500 ribu. Ini stok paling rendah yang ada dalam sejarah Bulog,” kata Lutfi.
Di sisi lain, pengadaan Bulog hingga Februari tercatat rendah, yakni baru mencapai 85 ribu ton. Padahal sesuai kebutuhannya, Bulog sudah harus menyerap 400-500 ribu ton.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
5 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.