Riset SBM ITB: Gojek Layanan Angkutan dengan Protokol Kesehatan Terbaik
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 18 Maret 2021 00:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Riset Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menyimpulkan Gojek sebagai layanan angkutan daring dengan standar protokol kesehatan terbaik di masa pandemi Covid-19.
Dalam riset yang dilakukan 2020 itu, SBM ITB menemukan penerapan standar protokol kesehatan dan keamanan Gojek paling lengkap dan paling ketat di antara penyedia jasa sejenis lainnya di banyak negara.
"Dalam riset ini, SBM ITB membandingkan penerapan kebijakan protokol kesehatan pada 13 perusahaan penyedia layanan transportasi daring di 10 negara," ujar Direktur Center for Policy and Public Management SBM ITB Yudo Anggoro dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Maret 2021.
Sistem protokol kesehatan Gojek yang dinamai J3K atau Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan itu, menurut hasil riset, berhasil memberikan rasa aman dan keselamatan dari mitra pengemudi dan pelanggannya.
Selain itu, Yudo mengatakan protokol J3K diterapkan tidak hanya saat penumpang bersama mitra pengemudi, tetapi juga sejak sebelum penumpang bersama mitra pengemudi. Hal ini menjadi salah satu poin penilaian standar penerapan prokes itu.
Dalam risetnya, Yudo membandingkan layanan Gojek dengan perusahaan transportasi daring di beberapa negara lainnya, seperti di Nigeria. Di sana, perusahaan menerapkan penggunaan helm sendiri bagi pengguna atau hanya menyediakan hand sanitizer saja.
<!--more-->
Sementara di Inggris, penyedia transportasi daring, Lyft, menerapkan penggunaan partisi dan masker bagi mitra pengemudinya.
Untuk di Gojek, aspek kesehatan dan keamanan lebih menyeluruh. Yudo mencontohkan seperti wajib masker untuk pengemudi dan penumpang, didisinfektan kendaraan , pemasangan sekat di antara pengemudi dan pengguna, serta pengemudi wajib mengukur suhu tubuhnya sebelum mencari penumpang.
"Protokol itu rutin harus dilakukan dan itu yang membuat standar layanan Gojek lebih komprehensif dan sudah memenuhi aspirasi penggunanya,” kata Yudo.
Chief Transport Officer Gojek Raditya Wibowo menyatakan bahwa protokol J3K Gojek difokuskan pada tiga pilar utama, yakni pilar Edukasi, Teknologi, dan Infrastruktur yang saling melengkapi. Tiga pilar ini berfungsi untuk terus mendorong kebiasaan taat protokol kesehatan yang telah terbentuk di masyarakat dapat terus dijalankan secara ketat.
Raditya menjelaskan dari ketiga pilar tersebut, edukasi memiliki peran paling besar dalam membentuk kebiasaan positif para pengguna ekosistem. “Data internal kami bahkan menunjukkan ada lebih dari 700 ribu penolakan order yang dilakukan mitra driver kepada pelanggan yang tidak memakai masker,” kata dia.
Selain mewajibkan penerapan protokol kesehatan, mitra Gojek juga akan diminta untuk divaksin Covid-19. Raditya mengatakan pihaknya telah terlebih dahulu menjelaskan soal vaksin, hingga mayoritas mitra driver Gojek bersedia untuk divaksinasi Covid-19. Namun belum diketahui kapan vaksinasi kepada supir Gojek akan dilaksanakan.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Investasi Gojek di LinkAja Dinilai Bakal Percepat Inklusi Keuangan