Rasio Kredit UMKM di RI Hanya 20 Persen, di Korsel Sampai 81 Persen
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 17 Maret 2021 10:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyoroti rendahnya rasio kredit perbankan bagi UMKM di Indonesia. Menurut Teten, angka ini jauh di bawah beberapa negara lain di Asia.
"Rasio di Indonesia masih di bawah 20 persen," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 16 Maret 2021.
Sementara di Singapura mencapai 39 persen, Thailand 50 persen, Malaysia 51 persen, Jepang 66 persen, dan Korea Selatan 81 persen. Untuk itu, pemerintah menargetkan rasio di Indonesia naik jadi 22 sampai 30 persen hingga 2024.
Menurut Teten Masduki, ini juga yang jadi terobosan dalam UU Cipta Kerja lewat aturan turunannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021. "Yaitu penguatan skema pembiayaan," kata dia.
Penguatan pembiayaan ini, kata dia, meliputi restrukturisasi kredit, rekonstruksi usaha, hingga bantuan permodalan. Lalu, imbal jasa penjaminan dan subsidi bunga, penjaminan kredit modal kerja, penyaluran dana bergulir, dan bentuk pembiayaan lainnya.
Jika masalah pembiayaan ini bisa terselesaikan, Teten pun membidik 2,5 juta UMKM untuk naik kelas jadi sektor informal. Selain itu, Ia juga punya target mencetak 100 koperasi modern.
Untuk itu, ada empat program yang dijanjikan Teten. Mulai dari transformasi dari informal ke formal hingga transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi UMKM. Kemudian, transformasi ke dalam rantai nilai (value chain) dan modernisasi koperasi.
BACA: Teten Masduki: Banyak Produk UMKM Menjiplak dan Tak Dapat Premium Price
FAJAR PEBRIANTO