Harga Cabai Rawit Merangkak Naik Menjelang Ramadan, Apa Sebabnya?

Reporter

Tempo.co

Senin, 15 Maret 2021 16:28 WIB

Penjual cabai rawit memilah dagangannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Januari 2021 berada pada level yang rendah dan terkendali. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga cabai rawit hari ini hampir menyentuh harga Rp 80 ribu perkilonya. Harga yang menonjol lebih tinggi ada pada harga cabai rawit merah Rp 96.950 per kilonya, sedangkan cabai rawit hijau Rp 63.900 rupiah perkilo, data ini dikutip dari laman hargapangan.id.

Mendekati Ramadan, harga cabai rawit turut dijelaskan oleh Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan kenaikan harga cabai rawit naik disebabkan karena hampir 40 sampai 50 persen hasil panen di bulan Februari terserang virus.

Walaupun demikian, masa panen cabai dari sejumlah daerah produsen di dataran tinggi berlangsung bersamaan dengan permintaan suplai cabai Ramadan dan Idul Fitri, diperkirakan kondisi seperti ini dapat mulai menurunkan harga cabai yang terpantau.

“Kami harap mulai Maret ini sudah bisa turun karena daerah produsen sudah mulai menyalurkan produksi ke pasar,” kata Abdul Hamid kepada Tempo.co, 14 Maret 2021.

Biasanya kenaikan harga sembako rumah tangga terjadi di tiga momen, yakni hari menjelang Ramadan, dan kenaikan terjadi lagi hari kedua saat menjelang Idul Fitri, dan tahap kenaikan ketiga pasca Idul Fitri, hal ini terjadi sebab stok sejumlah komoditas berkurang akibat naiknya konsumsi selama Ramadan tapi tingkat konsumsi masih tinggi di masyarakat.

Advertising
Advertising

Baca: Sudah Dua Pekan Harga Cabai Rawit Di Papua Rp 130 Ribu Per Kilogram

Selama sepekan, menurut pantauan dari laman hargapangan.id harga cabai rawit di seluruh wilayah kabupaten yang ada di Indonesia tidak menunjukkan penuruanan yang significan namun justru di angka yang tinggi dan stabil. Pada pekan lalu 5 Maret 2021 seharga 78.300 rupiah cabai perkilonya.

Upaya dilakukan untuk atasi kenaikan harga cabai di pasaran, Kementerian Pertanian bersama dengan Kementerian Perdagangan lakukan upaya strategis yakni saling pasok, penerapan metode wilayah yang alami panen cabai akan mengirimkan hasil komoditasnya ke daerah yang gagal panen cabai sehingga ketersedian terkecukupi di daerah tersebut.

Menteri Pertanian Syahrul Limpo mengatakan terjadinya kenaikan harga cabai sebab berkurangnya pasokan komoditas di daerah penghasil, ia mencontohkan kondisi yang sedang terjadi di Jawa Timur dan Jawa Tengah akibat dampak musim kemarau, juga curah hujan mempengaruhi proses penanaman, bahkan akibatkan banyak cabai yang mati.

“Komoditi-komoditi seperti itu, saat momentum lagi panen turun (harga), seperti momentum hujan dan kemarau dia (harga) akan naik. Tapi sejauh ini kondisinya masih dalam range secara nasionalnya itu oke,” ujarnya usai lakukan Panen Padi di Kabupaten Magelang, Sabtu 6 Maret 2021.

Menurut Kementan kenaikan harga sembako tidak akan dibiarkan menjelang Ramadan dan Idul fitri sebagai pitch session, akan dilakukan pendekatan-pendekatan koneksitas antara daerah yang surplus misalnya cabai atau bawang dengan daerah yang defisit. Menyiapkan hal ini, Kementan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan supaya distribusi bahan pokok dapat dilakukan melalui udara.

Rencana jangka panjang, Kementan akan membentuk usaha berkelanjutan berupa pengolahan agribisnis cabai rawit dan cabai merah yang terintegrasi bersama para pelaku usaha di sektor hortikultura sehingga memaksimalkan penyerapan hasil panen para petani.

TIKA AYU

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

8 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran: Pompanisasi Perkuat Perekonomian Desa

11 jam lalu

Mentan Amran: Pompanisasi Perkuat Perekonomian Desa

Pemasangan pompa wajib dilakukan agar petani bisa melakukan produksi hingga 3 kali dalam setahun

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

11 jam lalu

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Semua pihak diminta berkontribusi pada merah putih di sektor pangan, termasuk para wartawan

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

15 jam lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

1 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

1 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

2 hari lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

2 hari lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

3 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya