Pemerintah Obral Insentif Pajak, Bagaimana Proyeksi Kinerja IHSG?

Selasa, 2 Maret 2021 09:12 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan pemerintah menggelontorkan sejumlah paket insentif pajak di sektor otomotif dan properti diperkirakan bakal berimbas positif terhadap kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar memperkirakan IHSG bakal menguat sepanjang tahun ini. Ia memproyeksikan indeks akan mencapai posisi 6.800 pada akhir tahun.

Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan IHSG parkir di level 6.338,51 setelah menguat 1,55 persen dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Sebanyak 209 saham menguat, 161 menghijau, dan 167 lainnya stagnan.

Kapitalisasi pasar kemarin mencapai Rp 7.496,29 triliun dengan total transaksi tercatat Rp 13,88 triliun. Investor asing tercatat membukukan aksi beli bersih dengan nilai net foreign buy Rp 62,99 miliar di seluruh pasar.

Anggaraksa menjelaskan, meski mampu membukukan kenaikan signifikan sepanjang bulan Februari, mayoritas kenaikan indeks terjadi hanya pada minggu pertama.

Advertising
Advertising

Rilis data-data ekonomi menunjukkan bahwa kondisi fundamental Indonesia masih cukup baik. Selain itu, angka kasus baru Covid-19 juga mulai menunjukkan penurunan.

<!--more-->

Di paruh kedua Februari, pergerakan IHSG cenderung sideways dan berada pada rentang konsolidasi wajar. Keputusan Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga juga tidak terlalu direspon pasar.

"Memasuki bulan Maret, investor masih cenderung akan wait and see sambil menunggu lebih banyak emiten melaporkan kinerja keuangan tahun buku 2020," kata Anggaraksa, Senin, 1 Maret 2021.

Sejumlah sentimen pasar dari luar negeri yang dinanti di antaranya adalah keputusan paket stimulus yang diajukan pemerintahan Joe Biden senilai US$ 1,9 triliun.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pelaku pasar tengah mengapresiasi berbagai perkembangan kebijakan maupun data ekonomi, dari dalam dan luar negeri.

Di awal Maret ini, menurut Nafan, pasar mengapresiasi peran pemerintah dalam menjaga stabilitas fundamental makroekonomi yang inklusif dan berkesinambungan. Selain itu, stabilitas inflasi di Tanah Air turut berkontribusi aktif terhadap kinerja indeks.

Tak hanya itu, pasar juga menyambut baik implementasi insentif pengurangan diskon pajak atas penjualan barang mewah atau PPnBM pada kendaraan mobil dengan kapasitas 1.500 cc ke bawah yang mulai berlaku per 1 Maret 2021.

Di sisi lain, para pelaku pasar saham mengapresiasi pertemuan virtual G20, yang di antaranya terdapat komitmen percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara masif, serta mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan teknologi dan perluasan akses bagi UMKM. Oleh karena itu, Nafan memprediksi IHSG masih akan menguat pada tahun ini.

BISNIS

Baca: IHSG Ditutup Anjlok di 6.251,05, Bagaimana Kinerja Saham Bank Jago Hari Ini?

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

4 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya