PLN Ungkap Penyebab Penyediaan Listrik RI Belum Efisien

Selasa, 23 Februari 2021 20:28 WIB

Kementerian BUMN Pastikan PLN Siap Jaga Pasokan Listrik.

TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatat susut jaringan tenaga listrik di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara di kawasan Asia Tenggara lainnya. Pada 2019, susut jaringan (losses) nasional tercatat 9,37 persen. Adapun susut jaringan di negara tetangga, seperti Singapura, telah mencapai 2,02 persen, Brunei 6,41 persen, Malaysia 5,79 persen, Thailand 6,11 persen, dan Vietnam 9,29 persen.

Susut jaringan ini merupakan parameter efisiensi jaringan tenaga listrik yang akan berpengaruh terhadap biaya pokok penyediaan (BPP) maupun kebutuhan subsidi listrik. Semakin tinggi angka susut jaringan, semakin tidak efisien penyediaan listrik.

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali PT PLN (Persero) Haryanto WS mengatakan bahwa masih tingginya pencapaian susut tidak terlepas dari struktur pelanggan dan struktur jaringan kelistrikan PLN. "Dibandingkan utility best practice, kami dinilai tidak efisien. Ya memang. Akan tetapi ini akibat dari kondisi yang berbeda jauh dengan yang dihadapi mereka," ujarnya dalam webinar, Selasa 23 Februari 2021.

Dia menuturkan pencapaian susut turut dipengaruhi oleh konsumsi listrik per kapita. Di negara maju, konsumsi listrik per kapita tinggi dan pencapaian susut relatif rendah. Sedangkan di negara berkembang, konsumsi listrik per kapita masih relatif rendah dan pencapaian susut relatif tinggi.

Konsumsi energi per kapita yang besar pada suatu negara dipengaruhi oleh komposisi pelanggan industri dan bisnis daya besar, yakni penjualan segmen pelanggan tegangan tinggi (TT) dan tegangan menengah (TM). Komposisi pelanggan PLN lebih banyak didominasi oleh pelanggan tegangan rendah (TR) yang kontribusinya mencapai 61 persen, sedangkan pelanggan TM mencapai 32 persen, dan pelanggan TT hanya sebesar 7 persen.

Advertising
Advertising

Hal ini menyebabkan konsumsi energi per kapita Indonesia relatif rendah, yakni sekitar 972 kWh per kapita per tahun pada 2019, sehingga pencapaian susut lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju yang konsumsi listrik per kapitanya lebih besar.

<!--more-->

"Sederhananya pelanggan TT losses-nya kurang dari 1 persen, TM 2-3 persen, dan TR itu 10-15 persen. Artinya, semakin tinggi pelanggan TT dan TM, itu akan mengompensasi tingginya losses di pelanggan TR.

Best practice negara industri, pelanggan TT dan TM lebih dominan kontribusinya 70 persen. Artinya, losses ditentukan 70 persen pelanggan TT dan TM yang losses-nya hanya 1-3 persen saja," jelas Haryanto. Dari sisi struktur jaringan, persoalan susut, terutama di transmisi Jawa-Bali, masih dipengaruhi oleh isu regional balance system dan pola pengoperasian pembangkit untuk mendapatkan BPP yang paling rendah.

Dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali, kata Haryanto, masih terdapat skenario continue transfer daya pada sistem transmisi dari timur ke barat karena permintaan listrik di wilayah timur masih rendah, sementara pasokan berlebih.

Sedangkan di bagian barat pasokan listrik masih kurang. Untuk menekan angka susut, idealnya transfer daya antardaerah memang harus diminimalkan atau bahkan tidak ada dan transfer daya hanya diperlukan ketika ada defisit pasokan dalam jangka pendek.

"Meski aliran daya dari timur ke barat dengan losses transmisi 2 persen, kami ternyata bisa turunkan BPP Jawa-Bali lebih rendah lagi. Ini karena kami alirkan listrik yang harganya jauh lebih murah daripada membangkitkan listrik di barat yang notabene banyak PLTGU, gas, yang jauh lebih mahal," kata Haryanto.

<!--more-->

Dia mengatakan bahwa menurunkan angka susut bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan investasi yang cukup besar. Namun demikian, PLN berkomitmen untuk menurunkan susut jaringan sesuai mandat pemerintah.

Salah satu upayanya adalah memperbaiki struktur jaringan transmisi di Jawa-Bali dengan membangun lebih banyak pembangkit di bagian barat. Adapun pada 2020, PLN mencatat susut jaringan nasional mencapai 9,19 persen dari target yang ditetapkan sebesar 9,20 persen, sedangkan susut jaringan regional Jawa-Madura-Bali sebesar 8,4 persen.

BACA: PLN: 492 Gardu Listrik di Jakarta Telah Menyala Pasca-Banjir

Berita terkait

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

3 jam lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura.

10 jam lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura.

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

1 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

3 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

4 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

4 hari lalu

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya