Banjir Jakarta, PLN Minta Pelanggan Catat kWh Meter Listrik Mandiri Via Aplikasi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 20 Februari 2021 19:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN meminta pelanggan di area Jakarta mencatat kWh meter listrik secara mandiri di tengah situasi banjir. General Manager PLN UD Jakarta Raya Doddy Pangaribuan mengatakan pencatatan oleh petugas PLN kini masih terhambat banjir.
“Karena petugas kami tidak bisa melakukan pembacaan ke rumah-rumah pelanggan, kami mohon para pelangggan dapat melakukan pembacaan mandiri melalui aplikasi PLN Mobile,” ujar Doddy dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Melalui aplikasi PLN Mobile, Doddy mengatakan pelanggan cukup mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulannya dengan fitur SwaCAM. Kemudian, pada tanggal 1 di bulan berikutnya, tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan akan keluar.
Fitur SwaCAM diyakini membuat proses penagihan listrik semakin transparan. Sebab, pelanggan secara mandiri akan memberikan laporan terhadap pemakaian listriknya.
Hujan yang mengguyur Jakarta sepanjang Jumat petang hingga Sabtu, 19-20 Februarim membuat sejumlah titik banjir. PLN telah menerjunkan 6.170 personel yang akan bersiaga melakukan pemantauan kelistrikan dan pengamanan di daerah terdampak banjir, baik di Ibu Kota maupun Jawa Barat.
<!--more-->
Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN Haryanto WS mengatakan hingga Sabtu sore pukul 16.00 WIB, terdapat 1.376 unit gardu distribusi terdampak banjir. Dari total gardu terdampak, 807 unit di antaranya belum menyala. Sebanyak 263 gardu yang belum menyala tercatat berada di Jakarta dan 608 lainnya di Jawa Barat.
Adapun beberapa wilayah Jakarta yang masih terdampak banjir ialah Cipinang, Pinang Ranti, Kampung Makasar, Bambu Apus, Fatmawati, Kemang, Pejaten, Warung Buncit, Kalibata, Ciledug, Petukangan, Pondok Kacang, Kuningan, dan Karet Tengsin. Sedangkan wilayah Jawa Barat meliputi sebagian Bekasi meliputi Bintara, Jatiasih, Kalimalang, Jatibening, Jatiwaringin, Pondok Gede, sebagian Cikarang, sebagian Karawang, dan sebagian Gunung Putri.
Haryanto mengatakan, terdapat kondisi yang menyebabkan listrik dinonaktifkan demi keselamatan. Di antaranya, apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, dan keduanya terendam.
PLN, tutur Haryanto, akan melakukan pemulihan di lokasi terdampak banjir apabila semua jaringan listrik dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik. “Serta bila kedua PLN dan tokoh masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik,” katanya.
BACA: Banjir Jakarta, PLN Siagakan 72 Posko Pantau Sistem Kelistrikan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA