Kalla: Harga Bahan Bakar Minyak Tidak Turun

Reporter

Editor

Jumat, 31 Oktober 2008 21:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pemerintah tidak menurunkan harga bahan bakar minyak pada tahun ini. Alasannya, anggaran subsidi bahan bakar minyak 2008 sejumlah Rp 128 triliun sudah habis terpakai. "Kalau subsidi habis tentu saja harga naik," katanya di kantor Wakil Presiden, Jumat (31/10). Menurut dia, penentuan harga bahan bakar minyak berdasarkan harga rata-rata minyak mentah di pasar internasional, kurs rupiah dan besaran subsidi. Pemerintah menetapkan asumsi harga minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2008 US4 80 per barel dengan kurs Rp 9.100-9.200. Kalla mengatakan, meski harga minyak turun hingga US$ 62 per barel harga minyak bersubsidi tidak akan diubah. Kalla menjelaskan, pemerintah bisa menurunkan harga minyak jika rata-rata harga tahun depan di bawah US$ 80 per barel. Namun, penurunan harga hanya diprioritaskan pada premium yang nilai subsidinya rendah. Dia tidak merinci prosentase potensi penurunan harga minyak itu. Minyak tanah dan solar, kata Kalla, nilai subsidinya sangat tinggi. Saat ini, pemerintah harus mensubsidi sekitar Rp 4.000 per liter untuk minyak tanah. Harga pokok minyak tanah Rp 7.000 namun dijual sekitar Rp 2.500. "Solar hampir sama dengan minyak tanah. Kalau premium disubsidi hanya Rp 1.000 per liter," katanya. Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, cepat atau lambat keputusan penurunan harga bahan bakar akan dilakukan. Menurut dia, pemerintah tak akan membiarkan harga bahan bakar nonsubsidi lebih rendah dari bahan bakar bersubsidi. Dia mencontohkan, harga pertamax saat ini terus turun mengikuti harga minyak mentah dunia. yang merosot belakangan ini. Saat ini pertamax dipasarkan dengan harga Rp 7.900 per liter dan premium Rp 6.000. Purnomo memperkirakan, harga pertamax akan sama dengan premium pada Rp 6.000 per liter jika harga minyak mentah Indonesia di bawah US$ 70 per barel. Hingga 29 Oktober 2009, harga minyak Indonesia di pasar spot mencapai US$ 71,77. Jika harga jual pertamax mendekati Rp 6.000 per liter, maka pemerintah dipatikan akan menurunkan harga bahan bakar bersubsidi. "Kalau sampai kena titik pertemuan harga premium dan pertamax, saatnya pemerintah melakukan penyesuaian," ujarnya KURNIASIH BUDI | AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Baca Selengkapnya

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.

Baca Selengkapnya

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru

Baca Selengkapnya

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.

Baca Selengkapnya

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.

Baca Selengkapnya

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.

Baca Selengkapnya

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

2 Juli 2018

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.

Baca Selengkapnya

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

10 November 2017

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Baca Selengkapnya