Debut di Pasar Modal, Bank Syariah Indonesia Bidik Masuk Indeks IDX BUMN20

Kamis, 4 Februari 2021 14:32 WIB

Bank Syariah Indonesia. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk, entitas baru hasil penggabungan tiga bank syariah Himbara yang efektif beroperasi 1 Februari lalu, memulai debut di pasar modal ditandai dengan Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 4 Februari 2021.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan harga saham BRIS pada saat initial public offering (IPO) sebesar Rp 510, sedangkan per 3 Februari 2021 harga saham BRIS mencapai Rp 2.750 per lembar saham. Artinya, harga saham ini naik sekitar 5 kali lipat dibandingkan dengan posisi saat IPO.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Cari Investor Strategis dari Timur Tengah

Selain itu, market cap BRIS pada saat IPO sebesar Rp 4,96 triliun. Per 3 Februari 2021, market cap BRIS naik puluhan kali lipat mencapai Rp 112,84 triliun. “Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi, kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di bursa. Dan ke depan BRIS bisa dapat masuk ke dalam Index IDX BUMN20," ujar Hery dalam siaran langsung.

Selain itu, Hery berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan syariah lain untuk melantai di bursa.

Advertising
Advertising

Setelah diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, kali ini PT Bank Syariah Indonesia Tbk turut memperkenalkan diri kepada para investor dan pelaku pasar modal dalam kegiatan bertajuk IDX Debut di Main Hall Bursa Efek Indonesia.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan BUMN terbuka dan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode BRIS. Komposisi pemegang saham Bank Syariah Indonesia terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 50,95 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) 24,91 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,29 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Bank Syariah Indonesia bisa membawa kepastian soal adanya keberpihakan dan kesetaraan untuk pelaku pasar yang percaya dengan industri finansial syariah di Indonesia. Kehadiran bank syariah pelat merah itu, disebut Erick, telah sesuai dengan peta jalan Kementerian BUMN yang hendak menghadirkan lebih banyak lagi perusahaan negara berdaya saing global.

“Karena itu saya berharap tentu amanah yang diberikan, Pak Hery bersama jajaran direksi dan komisaris ini, kita harus jaga. Kita harus memastikan dengan adanya Bank Syariah Indonesia ada keberpihakan dan kesetaraan untuk market yang percaya dengan industri finansial syariah.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

4 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

4 hari lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

9 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

9 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya