Jokowi Ingin Indonesia Jadi Pusat Gravitasi Ekonomi Syariah
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 1 Februari 2021 14:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan semua pihak harus terus bekerja keras menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah di regional dan global.
"Alhamdulillah berdasarkan data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, sektor ekonomi syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan berarti," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual peluncuran PT Bank Syariah Indonesia Tbk. dari Istana Negara, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Dia menuturkan pada 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat kesepuluh dunia, 2019 naik jadi kelima dunia, dan 2020 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat empat dunia. "Kenaikan peringkat tersebut harus kita syukuri," ujarnya.
Dia juga bersyukur kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil di tengah pandemi Covid-19. Perbankan syariah, kata dia, berhasil tumbuh lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.
Pertama dari sisi aset naik 10,97 persen secara tahunan, lebih tinggi dari bank konvensional yang tumbuh 7,7 persen. Dari sisi Dana Pihak Ketiga, tumbuh 11,56 persen secara tahunan, sedangkan bank konvensional 11,49 persen.
Pembiayaan perbankan syariah tumbuh 9,42 persen, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang tumbuh 0,55 persen.
<!--more-->
"Dengan data seperti itu saya meyakini ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat, akan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat kita," ujar dia.
Hal itu, kata Jokowi, juga sebagai bagian dari bukti bahwa Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Jokowi Sebut Literasi Ekonomi Syariah Masih Rendah