Kominfo Teken Kontrak Rp 7,5 T Demi Jaringan 4G di 2.700 Desa
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 29 Januari 2021 13:16 WIB
Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika resmi menandatangani kontrak penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G paket 1 dan 2. Kontrak ini bertujuan untuk menyediakan jaringan internet 4G di 2.700 desa di sejumlah titik di tanah air.
"Nilainya setara Rp 7,5 triliun," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 29 Januari 2021.
Kontrak ini ditekan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dengan konsorsium pemenang yang akan mengerjakan proyek. Konsorsium ini berisi tiga perusahaan, yaitu PT FiberHome Technologies Indonesia, PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkominfra) dan PT Multi Trans Data.
Direktur Utama BAKTI Anang Achmad Latif menyebut kelompok kerja pengadaan menyatakan konsorsium ini yang paling layak mengerjakan proyek ini. "Sesuai dengan target waktu yang telah kami ditetapkan," kata Anang.
Saat ini, kata Anang, masih ada 12.500 desa dari 83 ribu desa di Indonesia yang belum menikmati jaringan internet 4G. Sehingga, BAKTI dan operator telekomunikasi patungan untuk mengerjakan infrastrukturnya.
Operator dapat jatah 27 persen dari 12.500 desa tersebut, dan BAKTI 73 persen sisanya. Khusus di BAKTI, mereka membuka 5 paket proyek. Adapun kontrak yang diteken hari ini baru mencakup paket 1 dan paket 2.
Pembangunan infrastruktur untuk kedua paket ini ditargetkan rampung akhir 2022. Sehingga, 2.700 desa tersebut bisa menikmati jaringan 4G. Ribuan desa itu tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Menkominfo: 12 Ribu Desa Terhubung 4G di Akhir 2022