Marak Vandalisme, Pengelola Palapa Ring Timur Minta Jaminan Keamanan

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 29 Januari 2021 10:50 WIB

Presiden Joko Widodo saat peresmian pengoperasian Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Senin 14 Oktober 2019. Saat ini sedang dibangun untuk wilayah Indonesia bagian Timur tahap1 untuk jalur Mataram-Kupang, sepanjang 1.800km. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Palapa Timur Telematika (PTT) mengharapkan jaminan keamanan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI RI, Pimpinan Masyarakat setempat, dalam menjamin keamanan proyek Palapa Ring Timur ke depannya.

Pasalnya, aksi vandalisme pada proyek tol langit atau Palapa Ring Timur masih terus berlanjut hingga 2021. Aksi pengerusakan dan pembakaran yang dilakukan oleh kelompok orang tidak dikenal mengakibatkan kerugian besar dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Papua. Selain itu, masyarakat pun ikut dirugikan karena kini internet kembali sulit diakses untuk beberapa waktu.

"Kami menyesalkan aksi seperti ini karena begitu banyak masyarakat yang dirugikan. Saat ini memang sedang terjadi proses mediasi baik dengan TNI-Polri, pemimpin masyarakat setempat, serta stakeholder lainnya. Proses pemulihan sedang berjalan dan kami sangat terbuka atas masukan serta permintaan informasi dari masyarakat mengenai kejadian ini,” ujar Project Manager PT. Palapa Timur Telematika Herald Napitupulu dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 Januari 2021.

Pada 3 Januari 2021, Tower B4 dan B5 Palapa Ring Timur yang terletak di Ilaga mengalami insiden pembakaran oleh kelompok tidak dikenal. Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian karena seluruh perangkat pada kedua tower tersebut habis terbakar. Imbas dari kerusakan yang dialami oleh perangkat tower B4 dan B5, jaringan konektivitas Ilaga mengalami penurunan sehingga perlu menggunakan cadangan dari konektivitas dari kota lain.

Pada 2020 pun proyek Palapa Ring Timur mengalami beberapa insiden pengerusakan oleh kelompok orang tidak bertanggung jawab. Seperti pada Maret 2020, tower Project B2 dengan ketinggian 62 meter mengalami insiden roboh dan terbakar.

Kejadian ini mengakibatkan kerusakan pada semua perangkat tower seperti radio microwave outdoor termasuk antena, ODU, kabel dan aksesoris. Selain itu, Leg tower ditemukan rusak dengan bekas gergaji pada kedua sisi, solar panel dan win turbin dibongkar, serta genset dan perangkat radio microwave indoor dibakar.
<!--more-->
Pembakaran juga terjadi pada NOC Kigamani saat malam tahun baru 2021. Kejadian diduga terjadi akibat protes warga terhadap pembubaran kerumunan oleh keamanan dengan membakar terpal di toko bangunan yang terletak di samping NOC Kigamani.

Selain terbakarnya NOC Kigamani, protes pembubaran kerumunan tahun baru 2021 juga mengakibatkan jatuhnya dua korban dari anggota TNI yang sedang berjaga di sekitar NOC Kigamani. Dua anggota TNI tersebut mengalami luka akibat panah yang menyasar ke lengan dan hidung mereka.

“PTT sebenarnya telah melakukan usaha-usaha yang signifikan untuk menjaga keamanan aset dan infrastruktur. Kami memasang CCTV untuk pengawasan, pagar listrik, serta membangun pos TNI di area itu. Cuma bagaimanapun lokasi titik site terletak di wilayah pegunungan tinggi yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat serta jarak tempuh yang jauh dan tidak berada di lingkungan pemukiman warga, membuat kami hanya dapat melakukan patroli secara berkala," kata Herald.

Dengan berbagai aksi vandalisme yang terjadi pada proyek Palapa Ring Timur sepanjang 2020 hingga 2021, PTT perlu membangun kembali setiap tower yang dibakar. Letak tower yang berada di pegunungan dengan ketinggian 3000 hingga 4000 mdpl serta cuaca yang ekstrim membuat distribusi materi untuk proses pemulihan tower membutuhkan upaya ekstra.

Di sisi lain, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dan PTT juga terus melakukan upaya penyelidikan motif terhadap kelompok-kelompok yang terlibat dalam aksi pengerusakan dan pembakaran pada proyek Palapa Ring Timur ini. Letak aset dan fasilitas PTT yang berada zona merah, membuat proyek Palapa Ring Timur menjadi rawan terhadap aksi vandalisme.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Selain Telkomsel, Indosat dan XL Mau Masuk Palapa Ring Timur

Berita terkait

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

16 jam lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

17 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

20 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

23 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya