BKPM Bidik Capaian Investasi Rp 5.000 T hingga 2024

Kamis, 28 Januari 2021 18:48 WIB

(kiri-kanan)Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofjan Djalil, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat jumpa pers terkait disahkannya UU Cipta Kerja di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2020. Jumpa pers ini bertujuani menjelaskan sekaligus menepis berbagai keraguan akan isi UU Cipta Tenaga Kerja yang beredar di masyarakat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi di Indonesia dapat mencapai Rp5.000 triliun hingga 2024.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot optimistis target tersebut akan terpenuhi seiring dengan tercapainya target realisasi investasi pada 2020, yaitu sebesar Rp826,3 triliun.

Sementara pada tahun ini, Presiden Joko Widodo memberikan target yang lebih tinggi kepada BKPM, sebesar Rp900 triliun, dari yang seharusnya Rp817,2 triliun.

Yuliot pun mengajak industri perbankan untuk secara bersama merealisasikan target tersebut dengan menyediakan pembiayaan kepada para investor.

“Kalau kita totalkan target 2020 sampai 2024, targetnya hampir Rp 5.000 triliun. Jadi ini merupakan target kita bersama baik BKPM sebagai penanggung jawab, tapi dari sisi pembiayaan perbankan pun ikut terlibat dalam meningkatkan realisasi investasi,” katanya dalam Webinar BRI Group Economic Forum 2021, Kamis 28 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Adapun pada 2020 lalu, BKPM mencatat investasi yang mencapai Rp826,3 triliun ini mengalami pertumbuhan 2,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Jika dirincikan, penanaman modal asing (PMA) tercatat sebesar Rp412,8 triliun atau mencapai 49,9 persen dari total investasi 2020. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 2,4 persen.

<!--more-->

Sementara, penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat mencapai Rp413,5 triliun, meningkat 7 persen dari tahun sebelumnya. Total PMDN ini setara dengan 50,1 persen dari total investasi pada 2020.

Yuliot optimistis ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mengalami pemulihan dengan pertumbuhan yang mencapai sekitar 5 persen.

Namun, untuk mencapai angka pertumbuhan tersebut, dia mengatakan jumlah investasi yang dibutuhkan mencapai Rp5.800 hingga Rp5.900 triliun. Dari jumlah tersebut, BKPM mendorong peran swasta yang lebih besar. Pasalnya, kontribusi swasta, baik dalam negeri maupun penanaman modal asing diharapkan bisa berkontribusi hingga 85-90 persen.

BACA: Bahlil Lahadalia: Kemenangan Joe Biden Tak Terlalu Pengaruhi Modal Asing ke RI

Berita terkait

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

27 menit lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

30 menit lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

50 menit lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

7 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

9 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

18 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

19 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya