Perpanjangan PKPS Sama Saja Memberi Insentif untuk Konglomerat

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 17:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua MPR Amien Rais mengatakan, pemerintah harus hati-hati mengambil keputusan final mengenai keputusan KKSK (Komite Kebijakan Sektor Keuangan) mengenai perbaikan PKPS (Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham). Perpanjangan PKPS itu sama saja memberikan insentif buat konglomerat untuk semakin leluasa tidak membayar utang kepada negara. Karena itu ia meminta segera membatalkan keputusan itu. “Jika nekad, saya akan ambil posisi baru,” kata Ketua MPR Amien Rais di kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (20/1). Posisi baru dimaksud, menurut Ketua umum DPP PAN itu, menyangkut konsensus elite politik agar pemerintah Megawati Sukarnoputri dapat bertahan hingga 2004. “Tunggu tanggal mainnya. Kita belum mengambil tindakan yang berat dulu,” kata dia ketika didesak mengenai masuk posisi baru tersebut. Amien berpendapat, perpanjangan yang diberikan kepada konglomerat untuk membayar utang dari lima tahun menjadi 10 tahun merupakan hal yang krusial (penting sekali). Apalagi waktu 10 tahun menurut anggapan umum bukanlah perkara yang pendek. Sebab kemungkinan besar jangka waktu tersebut sudah berganti pemerintahan dan suasananya. “Belum lagi jika nanti ada data-data yang hilang, baik di kepolisian maupun di Kejaksaan Agung,” tambah mantan ketua PP Muhamadiyah itu. Kebijakan seperti PKPS menjadikan penegakan hukum di Indonesia terkesan sumir dan enteng. Ia melihat para konglomerat itu tidak punya itikat baik. Walaupun sudah dikasih waktu empat tahun, namuan sampai saat ini (sudah 3,5 tahun), mereka belum membayar juga. Bisa jadi, sekarang, seperti ada lampu hijau untuk melakukan penjarahan kembali dengan cara-cara yang lebih canggih. Karena itu, ia meminta supaya mereka segera dibawa ke pengadilan dan harta yang dimiliknya, seperti tanah dan aset, diputihkan dan dikembalikan kepada negara. Amien tidak setuju masalah perpanjangan PKPS itu mengkait-kaitkan adanya kombinasi rasa keadilan dan keadilan komersil. Penegakan hukum tidak bisa dicampuri masalah komersil dan hal lainnya di luar keadilan. “Itu akal-akalan yang tidak bertanggungjawab. Apa-apaan, keadilan ya keadilan, sedangkan komersil beda. Jadi jangan coba-coba melepaskan PKPS, karena rakyat mengetahui, mereka megap-megap karena subsidi (BBM-red) dicabut sementara konglomerat dibantu,” ujar dia. (Dede Ariwibowo – Tempo News Room)

Berita terkait

Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

6 menit lalu

Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Pemain Persija Jakarta Rayhan Hannan dan Dony Tri Pamungkas etik pelajaran berharga usai tampil bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

12 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

13 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

16 menit lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

21 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

PSIS Semarang Resmi Lepas Alfeandra Dewangga ke Timnas U-23 Indonesia untuk Laga Lawan Guinea

22 menit lalu

PSIS Semarang Resmi Lepas Alfeandra Dewangga ke Timnas U-23 Indonesia untuk Laga Lawan Guinea

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi berharap Alfeandra Dewangga bisa menambah kekuatan Timnas U-23 Indonesia di playoff Olimipadei Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

22 menit lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

22 menit lalu

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

30 menit lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan

36 menit lalu

Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan

Sepanjang 2023 DPKP mengatasi 579 kebakaran dan 517 non-kebakaran 517.

Baca Selengkapnya