IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas Hari Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

Senin, 25 Januari 2021 04:28 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada hari ini masih berpotensi bergerak menguat terbatas. "Perkiraan IHSG bergerak di 6.260 hingga 6.390," kata William dalam keterangan tertulis, Ahad, 24 Januari 2021.

Menurut dia, pergerakan IHSG hingga kini terlihat masih berpotensi terkoreksi hingga beberapa waktu mendatang. Namun mengingat fundamental perekonomian Indonesia yang cukup kuat dan juga ditunjang oleh capital inflow yang mulai kembali ke dalam pasar modal Indonesia.

"Maka peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar, jika support level terdekat dapat dipertahankan di tengah tekanan yang sedang berlangsung," ujarnya.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi IHSG lebih cenderung bergerak secara mixed dengan kisaran 6.195 hingga 6.366. "Market menanti pengumuman perilisan suku bunga The Fed, pengumuman GDP AS, serta pengumuman PMI Manufaktur dan Non-manufaktur Cina," kata Nafan.

Nafan menyebutkan, masih ada faktor dari dalam negeri yang akan mempengaruhi IHSG. Faktor itu di antaranya adalah pelaku pasar sedang menanti pengumuman foreign direct investment kuartal IV Indonesia.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, IHSG dan nilai tukar rupiah ditutup melemah. Kurs rupiah di pasar spot terpantau melemah 35 poin atau 0,25 persen ke level Rp 14.035 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,12 persen atau 0,105 poin ke level 90,236 pada pukul 14.55 WIB.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan pergerakan kurs rupiah pada akhir pekan lalu salah satunya akan dipengaruhi oleh perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kembali dilakukan oleh pemerintah hingga 8 Februari 2021. Selain itu, pasar juga masih mencerna keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan.

Dari luar negeri, pelantikan Joe Biden sebagai Presiden baru AS kemungkinan masih akan menjadi sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan nilai tukar rupiah pada awal 2021 cenderung menguat.

Perry mengatakan, nilai tukar rupiah pada 20 Januari 2021 menguat 0,77 persen secara rerata dan 0,14 persen secara point to point dibandingkan dengan level Desember 2020.

Sementara IHSG meski sempat dibuka pada zona hijau, indeks langsung terperosok ke zona merah dan terus merayap sepanjang perdagangan. Bahkan IHSG sempat menyentuh level terendahnya pada 22 Januari 2021 di 6.283,31 sebelum akhirnya ditutup di level 6.307,12 atau terkoreksi 1,66 persen.

Jebloknya IHSG tersebut terlihat dari kapitalisasi pasar di akhir pekan ini yang menyentuh Rp 7.374,64 triliun. Jumlah transaksi yang tercatat hari ini Rp 17,34 triliun, dengan net buy asing tipis di sekitar Rp 71,73 miliar di seluruh pasar. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, hanya 107 yang menghijau. Sebanyak 396 saham memerah dan 128 sisanya menguning alias stagnan.

HENDARTYO HANGGI | BISNIS

Baca: IHSG Ditutup Anjlok 1,6 Persen, Saham BRI Syariah hingga Antam Kompak Alami ARB

Berita terkait

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

4 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

5 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

17 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

19 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

20 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

23 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya